Samarinda, Natmed.id – Penjabat (Pj) Gubernur Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Akmal Malik mengimbau seluruh aparatur sipil negara (ASN) menjaga netralitasnya dalam pemilihan umum (Pemilu) 2024.
Pesta demokrasi yang jatuh pada 14 Februari mendatang ini, mulai diwarnai aksi senggol antarpendukung calon legislatif (caleg) dan calon presiden (capres) serta calon wakil presiden (cawapres).
Kerap kali, para pendukung saling ejek dan melontarkan hinaan yang anarkis kepada calon-calon pemimpin dan wakil rakyat lainnya. Hal ini ditakutkan dapat menimbulkan perpecahan di antara masyarakat.
Akmal Malik mengetahui bahwa tiap ASN pasti memiliki calon pemimpin idamannya masing-masing. Kendati demikian, ia menegaskan bahwa bertindak anarkis dengan saling ejek tidak mencerminkan seorang ASN sesungguhnya.
Malah sebaliknya, tindakan brutal tersebut dapat menodai citra ASN sebagai abdi negara yang diamanahi tugas dan tanggung jawab memberikan pelayanan publik.
Oleh karena itu, Akmal Malik mengingatkan agar ASN dapat mematuhi peraturan sebagaimana yang telah tercantum dalam undang-undang untuk menjaga netralitas di tahun politik ini.
“Demikian juga kita harus ingat bahwa menjelang tahun politik, sekali lagi kita sudah bersumpah dan berjanji sebagai ASN untuk menaati semua ketentuan yang berlaku sesuai perundangan yang berlaku,” jelasnya dalam Hari Ulang Tahun (HUT) Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) Ke-52 di Halaman Kantor Gubernur Provinsi Kaltim, Rabu (29/11/2023).
“Jadi, momentum ini menjadi pengingat dan saya pribadi meminta agar ASN dan seluruh jajaran Korpri untuk mengedepankan netralitas di tahun politik ini,” sambungnya.
Sebagaimana sumpah dan janji yang telah diucapkan para ASN sewaktu menerima amanah tugas untuk melayani negaranya, Akmal Malik berharap para ASN utamanya di Kaltim mampu bertugas dengan baik tanpa memandang perbedaan dalam hal apapun.
Dengan demikian, persatuan dan kedamaian di Benua Etam ini dapat terus terjaga sehingga tercipta lingkungan yang kondusif dan aman bagi seluruh warganya.