Samarinda,Natmed.id – Anggota Fraksi Golkar DPRD Kaltim Nidya Listiyono menjelaskan, empat konsensus dasar negara itu meliputi Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia, Bhineka Tunggal Ika dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
.”Kalau dulu konsensus dasar ini diajarkan dalam mata pelajaran Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4), Pendidikan Moral Pancasila (PMP). Sekarang mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKN),” kata Nidya kepada awak media usai sosbang di Angringan Wijaya Kesuma Samarinda, Minggu(5/3/2023)
Jika empat konsensus dasar negara didalami secara utuh dan diaplikasikan dalam semua aspek kehidupan maka persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia tak mudah dipecah belah oleh siapapun.
Keempat konsensus dasar negara ini, kata Nidya perlu dimaknai dan diterapkan mulai dari dalam diri, keluarga dan lingkungan masyarakat.
Dikatakannya, Bangsa Indonesia adalah sebuah bangsa yang disatukan dari keberagaman yang hingga saat ini tidak luput dari ancaman terhadap keberagaman itu sendiri.
Untuk itu dibutuhkan peran seluruh masyarakat, khususnya generasi muda sebagai garda terdepan untuk melawan berbagai ancaman yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa.
“Bicara wawasan kebangsaan adalah hal yang umum dan memang harus diterapkan di semua masyarakat terutama para generasi muda,” ujarnya.
Politikus Partai Golkar itu berharap, generasi muda dapat mempertahankan karakter bangsa Indonesia dengan menanamkan dan menerapkan nilai-nilai konsensus ini agar tercipta kehidupan berbangsa yang tangguh dan kondusif.
Sosialisasi tersebut menghadirkan narasumber Kepala Bidang Ideologi Wawasan Kebangsaan dan Karakter Badan Kesbangpol Provinsi Kaltim Fatima Waty dan Kepala SMU 17 Samarinda Abdul Rozak Fahrudin.
