Samarinda, Natmed.id – Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-356 Kota Samarinda dan HUT ke-64 Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda dibanjiri harapan dan doa dari berbagai kalangan. Tak terkecuali wakil rakyat.
Salah satunya datang dari Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kota Samarinda Sani Bin Husain. Ia memberikan apresiasi pembangunan positif yang telah berlangsung di Samarinda belakangan ini. Seperti teratasinya banjir di beberapa titik dengan pembuatan gorong-gorong.
Selain itu, ia urut mengapresiasi terpilihnya Samarinda yang masuk dalam kategori 10 Kota Layak Huni di Indonesia. Keberhasilan ini mampu meningkatkan minat investor untuk mengembangkan usahanya di Samarinda.
Peningkatan minat investasi ini tentu membawa pengaruh positif besar terhadap pembangunan dan peningkatan ekonomi daerah. Dengan harapan membawa dampak baik masyarakat.
“Saya apresiasi Pemkot Samarinda menjadi Kota Layak Huni sehingga meningkatkan investasi di Kota Samarinda,” puji Sani, di Gedung DPRD Samarinda, Senin (22/1/2024).
Di sisi lain, politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini berharap pembangunan yang ada di Kota Tepian tidak hanya fokus pada pembangunan fisik.
Walau dinilai penting, pembangunan fisik akan termakan usia jua. Menurutnya, pembangunan berkelanjutan yang harus menjadi prioritas adalah peningkatan kemampuan sumber daya manusia (SDM).
“Harapan saya ke depan pembangunan Kota Samarinda tidak hanya pembangunan fisik, fisik itu ada umurnya. Penting memang, tapi yang paling penting adalah pembangunan SDM-nya,” lanjut Sani.
Selain itu, pembangun fisik yang secara masif digalakkan tidak akan membuahkan banyak hasil, kecuali sebagai penyedap mata saja. Namun, dampak yang dirasakan tidak akan berarti.
Apalagi, ditambah adanya persoalan kemanusiaan yang belum teratasi. Hal ini akan mengurangi nilai sebuah pembangunan yang diharapkan.
Untuk itu, mantan dosen di Poltekkes Kemenkes Kaltim ini mengharapkan adanya pembangunan yang merata antara fisik dan nonfisik sebagai upaya mewujudkan “Samarinda Semakin Maju”.
“jangan sampai ada kasus anak tidak sekolah, jangan sampai ada kasus anak kekurangan gizi, jangan sampai ada anak yang tidak bisa menikmati masa kecil karena kehilangan kesempatan untuk sekolah,” tutupnya.