Samarinda, Natmed.id – Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual membuka pendaftaran sayembara aransemen lagu Mars Kekayaan Intelektual berbasis musik tradisi Nusantara mulai 3-10 Februari 2025.
Lomba ini ditujukan bagi seluruh Kantor Wilayah Kementerian Hukum (Kanwil Kemenkum). Harapannya, mampu menghasilkan aransemen Mars DJKI berbasis musik tradisional Nusantara.
Sebagai persiapan pelaksanaan sayembara untuk menyambut Hari Kekayaan Intelektual Sedunia yang jatuh setiap 26 April, technical meeting digelar secara virtual hari ini, Senin, 3 Februari 2025.
Dalam pertemuan tersebut, Kepala Bidang Pelayanan Kekayaan Intelektual Kanwil Kemenkum Kalimantan Timur (Kaltim) Mia Kusuma Fitriana turut hadir.
Tidak ketinggalan, Analis Kekayaan Intelektual dan staf Bidang Kekayaan Intelektual juga mengikuti technical meeting yang berlangsung mulai pukul 14.00 hingga 15.30 Wita.
Rapat tersebut dibuka oleh Kepala Subdirektorat Permohonan dan Pelayanan DJKI Syahdi. Dalam sambutannya, ia menjelaskan bahwa Mars DJKI bukan sekadar lagu atau bagian dari seni. Namun, sebagai simbol visi dan misi organisasi.
Lagu ini mengandung dua pesan mendalam, yaitu semangat untuk terus bergerak maju serta pembangunan sumber daya manusia (SDM) yang profesional.
Maka, dalam proses pembuatan aransemen Mars DJKI berbasis musik tradisional, seluruh Kanwil Kemenkum diminta tidak asal-asalan.
Syahdi menyarankan agar menggandeng dinas terkait, masyarakat, maupun musisi lokal dalam membuat karya musik yang akan diikutkan sayembara.
Selain itu, ada beberapa ketentuan yang harus dipenuhi untuk mengikuti lomba aransemen Mars DJKI berbasis musik tradisional.
Pertama, menggunakan elemen musik tradisional Nusantara. Kemudian, karya disampaikan dalam format video, dan durasi maksimal aransemen adalah lima menit.
Karya peserta lomba akan dinilai dan pemenangnya akan diumumkan pada 29 April 2025. Pemenang sayembara akan mendapatkan hadiah berupa uang tunai serta sertifikat Hak Cipta dari DJKI.
Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan apresiasi terhadap kekayaan intelektual berbasis budaya lokal serta mendorong kreativitas dalam menciptakan karya seni yang membanggakan Indonesia.