Samarinda,Natmed.id – Kota Samarinda memiliki kekayaan dan keindahan alam serta cultural heritage sebagai bahan baku ekonomi kreatif. Melihat perkembangan perekonomian di Samarinda, pengembangan sektor tersebut dinilai akan menjadi primadona yang mampu memberikan episentrum perekonomian yang potensial untuk dikelola dalam mendongkrak kesejahteraan masyarakat.
Hal itu disampaikan Wakil Wali Kota Samarinda, Rusmadi Wongso dalam kegiatan Diseminasi Kekayaan Intelektual untuk Komunitas Kewirausahaan Kota Samarinda, dengan mengusung tema “Kekayaan Intelektual untuk UMKM Jagoan”, yang dilaksanakan di Aston Convention Samarinda, Senin (6/2/2023).
Rusmadi menilai penyerapan tenaga kerja dalam ekonomi kreatif mampu mengurangi pengangguran sehingga penting bagi masyarakat untuk diberikan pendampingan, guna dapat memanfaatkan peluang yang terbaik serta memiliki pengetahuan cukup.
“Salah satunya diantaranya bagaimana mengajukan hak kekayaan intelektual, agar kreasi yang dihasilkan menjadi karya original tanpa melanggar kekayaan intelektual orang lain,” ungkapnya.
Selain itu juga para pelaku ekonomi kreatif harus memahami pentingnya hal kekayaan intelektual (HKI) dalam menjaga keorisinalan ide.
“Merek, ide, gagasan dan desain industri harus didaftarkan agar bisa mendapat perlindungan dari negara. Kalau tidak orang bisa meniru dan tidak ada perlindungan hukum,” jelasnya.
Menurutnya perkembangan dunia digital sangat bermanfaat bagi industri ekonomi kreatif. Akan tetapi, hal ini juga bisa memberikan dampak buruk. Misalnya, untuk subsektor penerbitan yang mengalami pembajakan atau penjualan buku secara ilegal melalui e-commerce. Sehingga HKI bisa menjadi sumber peningkatan penghasilan dari royalti yang didapatkan oleh pelaku ekonomi kreatif.
“Pentingnya pemahaman mengenai HKI di tengah pesatnya digitalisasi juga harus direspons oleh para pelaku ekonomi kreatif. Pasalnya, dengan masifnya penggunaan media sosial tidak menutup kemungkinan suatu ide kreatif menjadi viral, dan berpotensi besar mengalami pencurian ide,” terangnya.