National Media Nusantara
RSUD BONTANG

Beberapa Syarat Proses Belajar Mengajar di Sekolah

Reporter: Apriliani – Editor: Redaksi

Bontang, Natmed.id – Selama pandemi Covid-19, proses belajar mengajar dilaksanakan dengan dua metode yakni belajar dalam jaringan (daring) dan belajar luar jaringan (luring).

Metode pelaksanaan belajar daring ini dilakukan menggunakan gadget dan laptop memakai data atau pun wifi, melalui portal atau pun aplikasi pembelajaran.

Sedangkan belajar luring itu tidak memakai jaringan, namun belajar melalui acara tv siaran pendidikan, radio, modul belajar mandiri atau pun lembar kerja yang diberikan pendidik.

Menanggapi pembelajaran di masa pandemi ini, dokter spesialis anak RSUD Taman Husada, Arlita Eka Putri Vivin Puspitasari mengatakan bahwa Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menganjurkan beberapa sekolah atau pun madrasah berasrama untuk melaksanakan pembelajaran jarak jauh (PJJ).

“IDAI mendukung untuk tidak membuka sekolah dan madrasah berasrama selama adanya pandemi, mendorong kerjasama semua pihak agar pendidikan anak dapat tetap berlangsung serta mencegah penularan secara seksama,” ungkapnya saat melakukan webinar beberapa waktu lalu.

Namun ada beberapa syarat yang diberikan IDAI jika sekolah ingin buka dan melakukan proses belajar mengajar tatap muka.

Pertama adalah tidak boleh pakai AC. Menurut dr Putri, untuk anak-anak yang terbiasa menggunakan AC mungkin akan gerah. Alasannya, karena AC itu tidak bagus sirkulasinya.

“Kemudian, setiap kelas tidak penuh dan dibatasi. Diupayakan dalam satu kelas itu jarak antar siswa sekitar 1,8 meter dan berisi 20 persen dari siswa. Gurunya cuma satu tidak berganti selama proses belajar mengajar berlangsung. Waktu sekolahnya juga dibatasi dengan maksimal sekitar dua jam saja,” jelasnya.

Lanjutnya, di sekolah juga harus punya alat emergency, punya ruang isolasi atau UKS sendiri. Jadi ada ruang isolasi yang tidak ada seorang pun boleh masuk, kecuali ada yang dicurigai sakit baru dimasukkan ke ruang itu.

“Kemudian yang penting juga harus ada oksigen. Maka semua itu harus disiapkan dulu agar tidak kaget jika terjadi sesuatu bagi pelajar mau pun pendidik saat melakukan proses belajar mengajar di sekolah,” tegasnya.

Related posts

Sukses Tangani Covid-19, Bontang dapat Rp10 M dari Pusat

natmed

Perayaan HUT RSUD Bontang ke-18 Digelar Sederhana, Syukuran dan Potong Tumpeng

natmed

Ruang Isolasi RSUD Bontang Kini Lebih Lengkap, Pantau 16 Kamar dengan CCTV

natmed

Leave a Comment