Samarinda, Natmed.id-Ketika setiap amalan dilipat gandakan, namun tak pernah engkau pedulikan,ketika pintu neraka ditutup dan pintu surga di buka, namun tak sedikitpun hatimu tergerak,
Ketika keampunan ditawarkan, dengan angkuhnya engkau menolak untuk mendapatkan,ketika setan dibelenggu, namun hatimu masih saja sibuk dengan urusan dunia yang mengganggu.
Baru engkau menangis dan menyesal setelah Ramadan pergi ?
Tamu mulia itu pergi, karena kehadirannya tak juga engkau hargai. Tamu mulia itu pergi, karena kemuliaannya tak juga engkau hampiri.Tamu mulia itu pergi, karena kepergiannya pun tak sedikitpun engkau tangisi,
Duhai kotornya hati, perlu Ramadan berapa kali lagi, untuk melembutkan kerasnya hatimu ?
Dan perlu Ramadan berapa kali lagi, untuk membuat kita memperbaiki diri ?
Namun sayang, kita lalai, kita terlena, kita terbuai, lalai dalam dekapan dunia sampai-sampai bulan yang mulia itu pergi pun tak kita sadari.
Jika datangnya bulan yang suci masih belum boleh membersihkan kotornya hati. Menangislah, jangan-jangan itulah tanda telah matinya hati.
Wahai sahabatku semua yang di rahmati Allah SWT perlu di ketahui untuk kita semua bahwa saking berharganya bulan Ramadan, kepergiannya pun turut ditangisi para malaikat, bumi dan langit. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Jabir radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Rasulullah SAW bersabda:
ِإذَا كَانَ َاخِرُ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ بَكَتِ السَّمَوَاتُ وَاْلاَرْضُ وِالْمَلاَئِكَةُ مُصِيْبَةً لِاُمَّةِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ قِيْلَ اَيُّ مُصِيْبَةٍ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم هِيَ ذَهَابُ رَمَضَانَ لِاَنَّ الدَّعْوَاتِ فِيْهِ مُسْتَجَابَةٌ وَالصَّدَاقَةً مَقْبُوْلَةٌ
“Ketika tiba akhir malam Ramadan, langit, bumi dan malaikat menangis karena adanya musibah yang menimpa umat Nabi Muhammad, sahabat bertanya, musibah apakah wahai Rasulullah?” Nabi menjawab, “Berpisah dengan bulan Ramadan, sebab pada bulan ini doa dikabulkan dan sedekah diterima,”jawabnya.
Semoga semua amal ibadah kita di Ramadan tahun ini di terima dan mendapat Ridha Allah SWT, Amin