Samarinda,Natmed.id – Wali Kota Samarinda Andi Harun terlihat geram setelah mengetahui serapan anggaran bidang pemulihan ekonomi baru mencapai 20 persen.
Semestinya, memasuki Agustus tahun ini serapan anggaran sudah berada di atas angka 50%.
Demi percepatan serapan anggaran tersebut dan demi keamanan proses administrasinya, Wali Kota Samarinda Andi Harun berinisiatif untuk meminta bantuan kepada Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Samarinda. Harapannya, serapan bisa lebih cepat dan tidak melanggar aturan.
“Pak Kajari dalam kedudukannya sebagai Jaksa Pengacara Negara bersedia memberikan bantuan hukum. Apakah itu litigasi atau nonlitigasi. Tetapi insyaallah nonlitigasi lah ya di luar pengadilan maksudnya,” ucapnya Andi Harun, Selasa (3/8/2021).
Rencana Andi Harun semua dinas di lingkungan Pemkot Samarinda yang memiliki alokasi anggaran untuk kegiatan pemulihan ekonomi maupun kegiatan penunjang kegiatan pemulihan ekonomi akan berada dalam pengawalan Kejari
“Teknis pasti kita lanjutkan,” kata Andi selepas rapat koordinasi pemulihan ekonomi nasional (PEN) di Balai Kota Samarinda.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kota Samarinda Sugeng Chairudin memaparkan jika dana pemulihan ekonomi senilai Rp2,7 miliar sampai sekarang baru didapat sekitar 20 persen.
“Tapi variasi, ada organisasi perangkat daerah (OPD), misalnya bidang kesehatan itu sudah mencapai 33 persen. Kemudian bidang pemulihan ekonomi baru 15 persen. Ada juga OPD pariwisata itu baru 2,7 persen. Bahkan ada yang 9 persen. Itulah yang dipertanyakan kenapa,” kata Sugeng.
Jadi tidak bisa dilihat hanya 20% ini, padahal sudah Agustus. Karena besok atau lusa 8 OPD akan diundang untuk menjelaskan alasan mengapa masih di bawah 20 persen.
“Nanti saya akan laporkan secara tertulis kepada Pak Wali. Jumat paling lambat dan Senin akan dilaporkan ke Kejari.
Delapan OPD itu adalah Dinas Pariwisata, Dinas Perindustrian, Dinas Perikanan, Dinas Pertanian, Dinas Koperasi UMKM, Dinas Perdagangan, Dinas Penanaman, Modal dan Satu Pintu dan Dinas Ketahanan Pangan.
Delapan OPD ini yang menjadi fokus untuk pemulihan ekonomi.
