Samarinda,Natmed.id– Pemerintah akan membuka sementara kawasan Tepian Mahakam untuk kegiatan para pedagang kaki lima (PKL).
Wakil Wali Kota Samarinda Rusmadi Wongso pun bertemu 10 perwakilan PKL. Dalam pertemuan tersebut Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda memutuskan membuka kembali dengan zona terbatas.
“Ya tadi kita putuskan akan membuka kembali seperti yang saya sampaikan kemarin,” paparnya kepada awak media di Anjungan Karang Mumus Balai Kota Samarinda, Kamis (23/6/2021).
Rusmadi mengatakan, ada banyak pertimbangan yaitu bantaran sungai sebagai fungsi lingkungan. Kemudian memanfaatkan ruang ekonomi serta menumbuhkan faktor sosial budaya.
“Sehingga kebijakan kita membatasi jumlah dan ruang yang diizinkan untuk PKL hanya di zona antara dermaga sampai ke depan BTN,” tuturnya.
Zona kedua dikatakan Rusmadi berada di Taman Teluk Lerong yang menyatakan bebas dari pedagang. Untuk taman kupu-kupu di depan Islamic Center itu juga statusnya bebas pedagang.
“Itu kita bagi dua segmen, segmen pertama itu antara dermaga jumlahnya hanya 12 stan dan konteksnya lesehan,” kata Rusmadi.
Artinya di sebelah Jalan Gajah Mada tetap difungsikan, karena di sungai pun ada tiga meter lebih yang juga dibebaskan dari pedagang.
“Sehingga untuk segmen pertama ini konsepnya lesehan. Dan berdasarkan luas yang ada itu 24 panjang 12,5 melebar jadi modelnya leter u,” jelas Rusmadi.
Diketahui, di sana dapat menampung 18 meja. Kemudian di sisi leter u yang panjang hanya ada 6 stan. Yang jelas di sana PKL dibatasi sebanyak 12 saja.
“Sebenarnya yang kita harapkan itu hanya satu sisi saja, full semuanya menghadap ke pemandangan sungai. Makanya meja untuk pengunjung itu hadapnya ke sungai,” pintanya.
Terhadap sisa dari 130 pedagang, pemkot masih membuka sementara. Karena cuman 27 yang disediakan. Itupun dengan berbagai pertimbangan aspek, apalagi di masa pandemi.
“Sisanya kita sambil bekerja untuk mencari alternatif dan wali kota sudah menyebutkan beberapa lokasi tapi karena masih proses kita belum bisa menjanjikan kapan,” kata Rusmadi.
Rusmadi mengharapkan, 130 orang ini harus berembuk mencari caranya untuk stan yang telah disediakan dapat dimanfaatkan dengan baik.
“Tapi kalau mereka juga sulit, yang paling mudah mereka harus membagi waktu. Kan ada 7 hari, jadi dari 130 itu tinggal dibagi saja 20 stand di setiap tempat yang sudah disediakan,” tukasnya.
Artinya, Pemkot sudah mendengarkan suara dari pedagang di tengah serangan pandemi Covid-19.
“Akan tetapi situasi ekonomi juga harus kita perhatikan. Kalau keadaan situasi berisiko tinggi kemungkinan besar belum kami izinkan,” tuturnya.
Terhadap para PKL mereka meminta waktu satu minggu untuk memulai membuka kembali dan direncanakan pada tanggal 2 Juli mendatang.
“Tetap dengan penjagaan yang ketat,” tegasnya.
Artinya ketika mereka sudah siap nanti pemerintah akan turun untuk memastikan jumlah yang ada, supaya tidak terjadi tambahan.
Jam operasional akan mulai dari pukul 4 sore hingga pukul 10 malam.
“Tetapi saya harap mereka semua mampu berkolaborasi. Yang paling penting prokes harus tetap dijalankan,” pungkasnya.