Samarinda, Natmed.id — Wali Kota Samarinda Andi Harun meminta segera digelar rapat koordinasi teknis terkait kesiapsiagaan bencana. Hal ini disampaikan Wali Kota Andi Harun sebagai respons terhadap meningkatnya potensi kejadian anomali dan bencana alam.
Rapat koordinasi akan melibatkan seluruh pemangku kepentingan, mulai dari pimpinan daerah, bupati dan wali kota, gubernur, TNI, Polri, BNPB, BPBD, Basarnas, unsur dunia sosial, hingga para relawan. Kolaborasi lintas sektor dianggap sangat penting untuk memastikan penanganan bencana berjalan efektif dan terarah.
“Saran saya, dalam waktu dekat kita perlu rapat koordinasi teknis atau rapat kesiapsiagaan bencana yang melibatkan semua sektor. Semuanya harus hadir agar kita punya sikap dan perencanaan yang jelas terhadap situasi yang sewaktu-waktu bisa terjadi di daerah ini,” kata Andi Harun, di Pasar Pagi Samarinda, Jumat 5 Desember 2025.
Lebih dalam Andi Harun menegaskan bahwa kondisi saat ini sudah masuk kategori mendesak. Tanpa koordinasi terpadu, setiap daerah atau instansi dikhawatirkan akan berjalan secara autopilot sehingga langkah penanggulangan tidak selaras. Menurutnya, regulasi nasional telah menetapkan bahwa penanggulangan bencana harus berbasis model pentahelix.
“Kolaborasi pentahelix itu wajib. Tidak mungkin kita bekerja sendiri-sendiri. Kalau tidak terkoordinasi, setiap kawasan akan berjalan sendiri tanpa arah bersama,” tegasnya.
Andi Harun mengajak seluruh pihak untuk melepaskan ego sektoral dan duduk bersama secara objektif, sekaligus mengerahkan seluruh sumber daya yang dimiliki.
“Langkah ini diperlukan guna mengantisipasi berbagai kemungkinan, termasuk kejadian anomali maupun force majeure seperti yang baru-baru ini terjadi di Sumatera dan Aceh,” tutupnya.
