National Media Nusantara
Kalimantan Timur

NTP Peternak Kaltim 104,14 di Atas Rata-Rata Nasional

Teks: Peternakan ayam broiler

Samarinda, Natmed.id – Subsektor peternakan di Kalimantan Timur (Kaltim) menunjukkan kinerja positif dalam tiga tahun terakhir. Hal ini tercermin dari capaian Nilai Tukar Peternak (NTP) yang berada di angka 104,14 pada 2024, lebih tinggi dibanding rata-rata nasional 102,48.

Teks: Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kaltim Fahmi Himawan

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kaltim Fahmi Himawan menegaskan capaian tersebut menjadi bukti bahwa kesejahteraan peternak di daerah ini terus meningkat.

“Peternak Kaltim tidak hanya mampu bertahan, tapi juga memiliki daya saing. NTP yang konsisten di atas angka 100 menunjukkan pendapatan peternak lebih tinggi dari pengeluaran, dan ini berdampak langsung pada kesejahteraan mereka,” ujarnya dalam agenda Bulan Bakti Peternakan dan Kesehatan Hewan (Bulbak PKH) ke-189 di Samarinda, Kamis 2 Oktober 2025.

Fahmi menambahkan, subsektor peternakan juga berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi daerah. Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) subsektor peternakan Kaltim tercatat 4,01 persen pada 2024, tertinggi dalam lima tahun terakhir dan melampaui rata-rata nasional 2,78 persen.

“Peternakan bukan lagi sekadar penopang pangan, tapi juga motor penggerak ekonomi,” tegasnya.

Untuk menjaga keberlanjutan, DPKH Kaltim terus memperkuat program pengendalian dan penanggulangan penyakit hewan menular strategis (PHMSZ). Sejumlah langkah dilakukan, mulai dari vaksinasi Jembrana, PMK, LSD, dan rabies, pengawasan lalu lintas ternak, peningkatan biosekuriti, hingga edukasi lintas sektor.

“Untuk hewan sehat, kami tidak hanya fokus pada vaksinasi, tetapi juga isolasi hewan sakit, pengendalian lalu lintas ternak, serta peningkatan kesadaran masyarakat. Semua ini penting agar populasi ternak tetap aman,” jelas Fahmi.

Program vaksinasi rabies gratis serta kastrasi hewan penular rabies (HPR) juga menjadi prioritas. Langkah ini sejalan dengan target Indonesia bebas rabies tahun 2030.

DPKH Kaltim kini menyiapkan Rencana Strategis 2025–2029 dengan dua program unggulan Pengembangan Desa Korporasi Ternak (PDKT) dan pembangunan Hatchery Ayam Lokal Unggul.

Program tersebut diharapkan tidak hanya memperkuat produktivitas peternakan, tetapi juga membuka lapangan kerja baru serta meningkatkan kesejahteraan peternak di daerah.

“Kami ingin subsektor peternakan di Kaltim sehat, produktif, sekaligus menopang ekonomi daerah. Program ini akan mendorong industrialisasi komoditas unggulan berbasis peternakan,” pungkas Fahmi.

Related posts

Evaluasi Kinerja OPD, Langkah Pemprov Kaltim Susun Percepatan Pembangunan

Nanda

Dewan Minta TPS Jalan Rajawali Difungsikan Lagi

natmed

Perusda MBS Tidak berkembang, Baharuddin Demmu: Pembubaran Dapat Dilakukan

natmed