Samarinda, Natmed.id – Bantuan pendidikan Gratispol yang digulirkan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) membawa dampak signifikan terhadap minat lulusan SMA dan SMK untuk melanjutkan pendidikan tinggi.
Rektor IKIP PGRI Kaltim Suriansyah, menyebut kampusnya kini kebanjiran pendaftar karena biaya kuliah tidak lagi menjadi hambatan besar bagi calon mahasiswa.
“Dampaknya luar biasa, kami atas nama kampus mengucapkan terima kasih kepada pemerintah provinsi yang telah memberikan atensi besar lewat program beasiswa ini. Mudah-mudahan ke depan tidak hanya mahasiswa saja yang diberi bantuan, tetapi juga kampusnya ikut diperhatikan, misalnya untuk pembangunan gedung atau fasilitas pendukung lainnya,” ujar Suriansyah, Sabtu, 30 Agustus 2025.
IKIP PGRI Kaltim mendapat jatah 255 kuota Gratispol pada tahun ini, terdiri dari 125 untuk program olahraga, 80 untuk ekonomi, dan 50 untuk advokasi otomotif.
Menurut Suriansyah, hampir seluruh kuota sudah terpenuhi. Untuk bidang olahraga bahkan melebihi kapasitas sehingga sebagian dialihkan ke program KIP Kuliah dan Beasiswa B2P dari pemerintah pusat.
“Pendaftarannya masih dibuka sampai akhir September. Kuota yang tersisa terutama di program pendidikan ekonomi dan advokasi otomotif. Untuk olahraga sudah penuh dan kami alihkan ke KIP Kuliah,” jelasnya.
Selain dari provinsi, mahasiswa IKIP PGRI Kaltim juga mendapat dukungan beasiswa dari pemerintah kabupaten/kota, seperti Kutai Kartanegara, Kutai Barat, dan Kutai Timur.
“Setiap tahun ada bantuan beasiswa dari daerah. Itu semakin menggembirakan karena geliat pendidikan di Kaltim bisa bersaing dengan wilayah lain,” tambahnya.
Lebih jauh, Suriansyah menekankan pentingnya membangun pendidikan sebagai kekuatan ekonomi baru di Kaltim. Ia mencontohkan Yogyakarta yang dikenal sebagai kota pendidikan tanpa bergantung pada sumber daya alam.
“Kami sempat mengusulkan dalam rembuk kota, coba kita tiru Yogyakarta. Mereka tidak bergantung pada SDA, tapi pendidikan. Semakin baik perguruan tinggi di suatu daerah, semakin banyak mahasiswa dari seluruh Indonesia yang datang, dan itu akan menggerakkan roda ekonomi,” tegasnya.
Ia menambahkan, saat ini mahasiswa IKIP PGRI Kaltim berasal dari berbagai provinsi, mulai Sulawesi Selatan, Kalimantan Selatan, Kalimantan Utara, hingga NTT dan NTB. Namun, Gratispol hanya berlaku bagi mahasiswa ber-KTP Kaltim sesuai kebijakan pemerintah provinsi.
“Kami yakin semakin berkualitas perguruan tinggi di Kaltim, semakin besar pula daya tariknya. Ini bukan hanya soal pendidikan, tapi juga soal masa depan ekonomi daerah,” tutup Suriansyah.