Samarinda, natmed.id –Tidak ada alasan anak-anak Samarinda putus sekolah hanya karena terkendala biaya. Pemerintah Kota Samarinda menegaskan komitmennya mendata dan menampung anak-anak dari keluarga kurang mampu melalui program Sekolah Rakyat, yang sepenuhnya dibiayai pemerintah pusat.
Pelaksana Tugas Asisten I Sekretariat Daerah Kota Samarinda, Suwarso, mengatakan pendataan terus dilakukan agar jumlah siswa yang bergabung semakin bertambah.
Proses penerimaan murid diprioritaskan bagi anak-anak dari keluarga yang tercatat di desil 1 dan 2 Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN), yang berarti berada di lapisan ekonomi rendah.
“Teman-teman pendamping PKH terus mencari siswanya supaya bisa berjalan. Karena, ini sebetulnya tidak hanya memberikan ruang pendidikan kepada anak, tetapi membentuk karakter anak,” ujar Suwarso, Selasa, 12 Agustus 2025.
Saat ini, Sekolah Rakyat Samarinda menampung 125 siswa. Kegiatan belajar mengajar berlangsung di dua lokasi. Di Balai Pengembangan Mutu Pendidikan (BPMP) Kalimantan Timur, terdapat dua ruang kelas untuk SMA dan satu ruang kelas untuk SMP, masing-masing menampung 25 murid.
Sedangkan di Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP), tersedia satu kelas untuk jenjang SD dengan kapasitas yang sama.
Meski ruang belajar masih menumpang, pemerintah memastikan fasilitas yang digunakan layak dan mendukung proses pendidikan. Perangkat penunjang seperti komputer juga telah disediakan.
Suwarso meminta para orang tua tidak ragu mendaftarkan anak-anaknya, karena seluruh biaya ditanggung pemerintah pusat.
Dengan langkah ini, Pemkot Samarinda berharap setiap anak memiliki kesempatan yang sama untuk mengenyam pendidikan, sekaligus membentuk generasi muda yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki karakter yang kuat.