Samarinda, natmed.id – Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Rudy Mas’ud secara resmi membuka Pelatihan dan Sertifikasi Tenaga Kerja Konstruksi Kualifikasi Ahli Tahap I Tahun 2025 di Gedung Olah Bebaya, Kompleks Rumah Jabatan Gubernur, Senin, 30 Juni 2025.
Kegiatan ini digelar untuk meningkatkan kompetensi tenaga kerja lokal di sektor konstruksi melalui asesmen dan sertifikasi berbasis standar nasional.
Acara dimulai pukul 09.00 WITA dengan melibatkan 800 peserta dari berbagai daerah di Kaltim. Program ini difokuskan pada penguatan kapasitas tenaga ahli, asesor, dan instruktur konstruksi agar siap mendukung proyek strategis nasional dan daerah, terutama di kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN) dan sekitarnya.
Gubernur Rudy menyampaikan apresiasi atas dukungan pemerintah pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), serta menekankan pentingnya penguatan SDM lokal di tengah percepatan pembangunan.
“Kami menyambut baik sinergi pusat dan daerah. Sertifikasi ini bukan sekadar formalitas, tapi bentuk pengakuan atas kualitas tenaga kerja kita,” ujar Rudy.
Meski dalam kondisi kurang sehat, Rudy hadir langsung dan menyampaikan sambutan singkat yang menegaskan dukungan Pemprov Kaltim terhadap pelaksanaan pelatihan secara berkelanjutan. Ia menekankan bahwa tenaga kerja konstruksi di Kaltim harus siap bersaing di proyek-proyek besar.
“Pembangunan infrastruktur harus ditopang oleh SDM lokal yang profesional dan kompeten. Ini bukan hanya soal membangun fisik, tapi juga membangun manusia,” ucapnya.
Direktur Jenderal Bina Konstruksi Kementerian PUPR, Abdul Muis, yang turut hadir sebagai narasumber, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari strategi nasional pembinaan jasa konstruksi. Ia menilai Kaltim sebagai wilayah prioritas yang strategis untuk penguatan kompetensi tenaga kerja.
“Kami mulai tahap pertama ini di Kaltim dengan melibatkan asesor dan instruktur kompeten. Ini bukan hanya pelatihan teknis, tapi juga pembentukan karakter kerja yang profesional dan bertanggung jawab,” jelas Muis.
Ia menargetkan partisipasi pelatihan dan sertifikasi akan terus bertambah dalam beberapa tahun ke depan. Kementerian PUPR mencatat, hingga 2024, baru sekitar 35 persen tenaga kerja konstruksi nasional yang memiliki sertifikasi resmi.
Melalui program seperti ini, angka tersebut diharapkan naik signifikan, terutama di daerah dengan kebutuhan pembangunan tinggi seperti Kaltim.
Kegiatan pelatihan ini merupakan kerja sama antara Kementerian PUPR, Pemerintah Provinsi Kaltim, asosiasi profesi, dan lembaga pelatihan kerja. Selain pembekalan teknis, peserta juga akan mendapatkan asesmen kompetensi sesuai standar Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) bidang konstruksi.
Di Kaltim, pelatihan tenaga konstruksi ditargetkan menjangkau lebih dari 5.000 peserta hingga 2026. Program ini menyasar pekerja lokal dari berbagai kabupaten/kota, dengan prioritas proyek pembangunan dasar, IKN, dan kawasan strategis provinsi.
Pembukaan resmi oleh Gubernur menjadi penanda dimulainya model pelatihan berskala besar yang melibatkan lintas sektor. Fokus utama program ini adalah menciptakan ekosistem pembangunan infrastruktur yang tidak hanya cepat, tetapi juga berkualitas dan berbasis sumber daya manusia lokal yang unggul.