Samarinda, natmed.id — Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) melalui Dinas Pariwisata mengajak masyarakat memanfaatkan momentum libur Iduladha 1446 Hijriah untuk menjelajahi destinasi wisata lokal. Selain mempererat silaturahmi, berwisata di dalam daerah dinilai mampu menggerakkan ekonomi dan memperkuat identitas budaya masyarakat.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pariwisata Kaltim, Ririn Sari Dewi, dalam diskusi interaktif bertema pariwisata dan hari besar keagamaan yang digelar di 29 Coffee and Eatery Samarinda, Rabu, 4 Juni 2025. Ia mengatakan, momen Iduladha bukan hanya tentang ibadah kurban dan berkumpul bersama keluarga, melainkan juga kesempatan langka untuk menikmati kekayaan alam dan budaya Benua Etam.
“Iduladha bukan sekadar perayaan keagamaan. Ini juga waktu berkualitas untuk memperkuat silaturahmi sambil menikmati apa yang dimiliki daerah sendiri,” kata Ririn.
Ia menekankan, Kaltim memiliki berbagai destinasi wisata yang mampu bersaing dengan daerah lain, baik dari segi keindahan alam maupun kekayaan budayanya. Karena itu, masyarakat diimbau untuk tidak selalu melihat ke luar sebagai tujuan utama wisata.
“Kaltim ini luar biasa. Kita punya danau, pantai, pegunungan, hingga warisan budaya yang sangat beragam. Sayang kalau hanya jadi latar belakang, padahal bisa kita nikmati langsung,” ucapnya.
Ririn mencontohkan sejumlah lokasi yang cocok dikunjungi selama libur Iduladha, seperti Danau Semayang, Danau Melintang, dan Danau Jempang yang tersebar di Kutai Kartanegara dan Kutai Barat. Ketiga danau ini menawarkan suasana alami yang tenang, udara segar, serta kehidupan masyarakat nelayan yang masih lestari.
Tak hanya wisata alam, Kaltim juga memiliki destinasi wisata budaya yang tak kalah menarik. Ririn menyebut Kampung Tenun Samarinda dan Desa Budaya Pampang sebagai lokasi yang mampu memberikan pengalaman liburan sekaligus edukasi budaya.
“Bagi yang ingin wisata sambil belajar sejarah, Museum Mulawarman di Tenggarong juga sangat layak dikunjungi. Ada banyak pilihan lokal yang bisa dieksplorasi tanpa harus keluar daerah,” jelasnya.
Selain itu, destinasi seperti Bukit Bangkirai di Samboja juga jadi pilihan populer bagi wisatawan pencinta alam. Tempat ini dikenal dengan canopy bridge di tengah hutan tropis yang rimbun, cocok untuk pengunjung yang ingin merasakan nuansa petualangan ringan bersama keluarga.
Ririn juga menyoroti pentingnya pariwisata lokal dalam menjaga perputaran ekonomi daerah. Menurutnya, sektor pariwisata memberi efek langsung terhadap pelaku UMKM, pemandu wisata, penginapan lokal, hingga pedagang kaki lima.
“Dengan memilih wisata lokal, kita tidak hanya berlibur, tapi juga membantu ekonomi masyarakat. Setiap pengunjung yang datang adalah rezeki bagi banyak orang,” tegasnya.
Ia menyebut, momen libur Iduladha bisa menjadi pintu masuk membentuk kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pariwisata berkelanjutan. Pilihan berwisata di dalam daerah bukan sekadar alternatif hemat biaya, tapi juga bentuk kontribusi terhadap pembangunan ekonomi dan pelestarian budaya.
“Kalau bukan kita yang mendukung wisata lokal, siapa lagi? Pilihan ini bijak secara ekonomi, sosial, dan lingkungan,” ujarnya.
Ririn berharap, perayaan Iduladha kali ini bisa dimaknai secara lebih luas oleh masyarakat. Tidak hanya melalui ibadah dan perayaan bersama keluarga, tetapi juga dengan menghidupkan tempat-tempat yang menyimpan nilai-nilai kearifan lokal.
“Iduladha bisa jadi momentum cinta tanah kelahiran. Karena Kaltim bukan hanya tempat tinggal, tapi rumah yang layak untuk dirayakan dan dijaga,” tutupnya.