
Kukar, Natmed.id – Pemerintah Desa (Pemdes) Prangat Selatan, Kecamatan Marangkayu, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) terus menggencarkan program sanitasi sehat.
Tahun ini, desa tersebut menargetkan bebas total dari penggunaan jamban tidak layak sebagai bagian dari upaya peningkatan kualitas hidup dan kesehatan warganya.
Kepala Desa Prangat Selatan Sarkono menyatakan hingga kini masih ada delapan kepala keluarga (KK) yang belum memiliki akses jamban sehat sesuai standar kesehatan. Jumlah tersebut berdasarkan data dari Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
Oleh karena itu, pihak pemdes fokus melakukan perbaikan. Sebab, dampak jamban tidak sehat cukup besar terhadap kebersihan lingkungan dan risiko penyakit.
“Berdasarkan DTKS, masih ada delapan kepala keluarga yang jambannya belum sesuai standar kesehatan,” ujar Sarkono saat dihubungi melalui sambungan telepon, Rabu, 16 April 2025.
Untuk merealisasikan program sanitasi sehat, pemerintah desa mengalokasikan anggaran Dana Desa tahun 2025. Program ini menjadi bagian dari dukungan terhadap agenda nasional penghapusan buang air besar sembarangan (BABS).
“Kami ingin Prangat Selatan menjadi zero pengguna jamban yang tidak sehat. Jadi untuk tahun ini, kami bangun toilet sesuai dengan standar kesehatan,” tegasnya.
Menurut Sarkono, pembangunan jamban ini akan dilakukan sesuai prosedur dan standar teknis sanitasi lingkungan.
Ia menyebut, pembangunan tidak hanya dari aspek fisik. Namun, juga dari sisi edukasi kepada warga agar memiliki kesadaran terhadap pentingnya perilaku hidup bersih.
Ia menekankan, keberhasilan program ini sangat bergantung pada keterlibatan masyarakat. Oleh karena itu, edukasi dan sosialisasi dilakukan secara berkala agar warga memahami manfaat jangka panjang dari sanitasi yang sehat.
“Kami mengajak semua warga untuk berperan aktif demi menciptakan budaya sanitasi yang baik,” ucapnya.
Tidak hanya fokus pada sektor fisik, tahun ini Pemdes Prangat Selatan juga menyiapkan program penguatan sumber daya manusia.
Dana Desa diarahkan pula untuk kegiatan pelatihan peningkatan kapasitas bagi perangkat desa, kader posyandu, serta lembaga kemasyarakatan desa.
“Salah satu program yang dijalankan adalah pelatihan peningkatan kapasitas bagi perangkat desa, lembaga kemasyarakatan desa, dan kader posyandu,” tambah Sarkono.
Ia optimis bahwa langkah-langkah ini akan berdampak besar terhadap kesejahteraan masyarakat. Targetnya, Prangat Selatan tidak hanya bersih dan sehat, tetapi juga memiliki tata kelola desa yang lebih kuat dan responsif terhadap kebutuhan warganya. (Adv)