Bontang, Natmed.id – Serapan anggaran di Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata, dan Ekonomi Kreatif (Dispoparekraf) Kota Bontang baru mencapai 53 persen hingga awal November 2024.
Wakil Ketua Komisi B DPRD Bontang Winardi menyebut lambatnya serapan ini disebabkan kendala teknis dalam Sistem Informasi Pemerintahan Daerah (SIPD).
Ia menjelaskan, dana yang tersendat pada SIPD seharusnya telah mencapai 70 persen. Namun, sejumlah kegiatan yang telah selesai belum tercatat dengan maksimal.
“Harusnya 70 persen, tapi tertahan di SIPD terkait masalah pencairan,” ujarnya saat rapat kerja bersama Dispoparekraf, Senin (11/11/2024).
Menurut Winardi, sebagian besar program utama Dispoparekraf telah rampung. Hingga kini, tinggal beberapa kegiatan yang masih dalam proses penyelesaian.
Selain itu, Winardi mengapresiasi keputusan pemerintah menambah anggaran Dispoparekraf dalam APBD Perubahan dari Rp10 miliar menjadi Rp41 miliar.
Meski begitu, ia mengingatkan bahwa kenaikan anggaran ini tidak berarti seluruhnya bisa berjalan lancar tanpa kendala.
“Ini pekerjaan yang tidak mudah, dan kita harus bekerja ekstra serta maraton. Meski saya mengapresiasi capaian ini, bukan berarti kita telah berhasil sepenuhnya. Banyak hal yang harus dikoreksi dan diperbaiki untuk ke depannya,” tegasnya.
Winardi juga menekankan pentingnya komunikasi antara DPRD dan Dispoparekraf untuk memastikan serapan anggaran lebih maksimal di masa mendatang. Ia berharap, serapan anggaran dan progres kegiatan fisik dapat mencapai target pada akhir November 2024.
“Serapan anggaran itu adalah tolok ukur. Kalau anggaran terserap baik, artinya kegiatan OPD berjalan sesuai rencana. Kami di Komisi B akan lebih ketat mengawasi pelaksanaan anggaran di tahun mendatang,” tegas Winardi.
Ia menambahkan, DPRD Komisi B kini aktif menggelar rapat langsung di kantor dinas terkait, termasuk Dispoparekraf. Tujuannya, melihat langsung kondisi lapangan dan tidak hanya mengandalkan laporan di atas kertas.
“Kami perlu turun langsung ke kantor mitra untuk melihat bagaimana realisasi anggaran di lapangan. Dengan begitu, kita bisa memberikan masukan yang lebih tepat sasaran,” ujar Winardi menutup keterangannya.
Winardi juga berharap permasalahan teknis SIPD dapat segera terselesaikan agar tidak lagi menjadi penghambat pada serapan anggaran. Ia mengajak seluruh pihak untuk terus menjalin komunikasi serta bekerja sama mencari solusi atas kendala tersebut.
“Semoga ke depannya, kendala SIPD bisa segera terselesaikan. Kami akan terus mendorong agar serapan anggaran ini bisa optimal,” tandasnya.