Samarinda, Natmed.id – Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kota Samarinda melantik 30 anggota panitia pengawas kecamatan (Panwascam) di Hotel Puri Senyiur Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim), Sabtu (25/5/2024).
Pelantikan dalam rangka persiapan menghadapi pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak 2024 ini dihadiri sejumlah pihak. Mereka di antaranya perwakilan Bawaslu Kaltim, anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Samarinda, Ketua Kesbangpol Samarinda, perwakilan TNI-POLRI serta berbagai stakeholder terkait lainnya.
Pelantikan ini menandai langkah awal Bawaslu dalam memperkuat pengawasan di tingkat kecamatan. Terutama, dalam fase awal pemutakhiran data pemilih oleh KPU.
Ketua Bawaslu Kota Samarinda, Abdul Muin, menjelaskan bahwa dari 30 anggota Panwascam yang dilantik, 22 di antaranya telah memiliki pengalaman pada pemilu sebelumnya. Sedangkan delapan lainnya merupakan anggota baru.
“Kami memastikan mayoritas anggota Panwascam adalah individu yang telah terbukti keandalannya dan dapat dipercaya. Namun, tetap melaksanakan proses perekrutan untuk menjamin integritas di setiap kecamatan,” ujar Abdul Muin dalam sambutannya.
Ia menekankan pentingnya peran Panwascam dalam memastikan setiap tahapan Pilkada berlangsung tanpa kecurangan.
“Panwas perlu melakukan pengawasan yang efektif untuk memastikan setiap tahap bebas dari kecurangan. Kami akan memfokuskan upaya awal pada pemutakhiran data pemilih,” ujarnya.
Abdul Muin juga mengingatkan kepada anggota Panwascam yang baru dilantik untuk terus meningkatkan pengetahuannya tentang Pilkada. Tujuannya, memastikan pelaksanaan tugas yang sesuai dengan regulasi dan mendukung terwujudnya Pilkada yang adil dan jujur.
“Kami berharap mereka terus meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang tanggung jawab mereka, serta aktif dalam menindaklanjuti laporan pelanggaran di daerah mereka,” katanya.
Anggota Panwascam yang baru juga diberi tanggung jawab untuk merekrut pengawas di tingkat kelurahan dengan proses yang objektif dan transparan.
“Proses perekrutan harus objektif dan transparan, agar pengawas yang dipilih adalah individu yang dapat dipercaya dan bekerja dengan integritas,” tegas Muin.
Muin menambahkan bahwa sinergi antara pengawas di semua tingkatan, dari kelurahan hingga provinsi, serta partisipasi masyarakat, sangat krusial dalam mengawasi seluruh tahapan Pilkada.
“Kesuksesan Pemilu sangat dipengaruhi oleh mutu pengawasan. Hal ini membutuhkan kerja sama yang harmonis antara semua pihak,” tutupnya.