Samarinda, Natmed.id – Di era digital sekarang ini, banyak hal dituntut untuk terkoneksi dengan internet. Hal ini mulai bidang pekerjaan, pembelajaran, transaksi keuangan dan masih banyak lagi. Selain itu, untuk memperlancar aktivitas masyarakat juga dibutuhkan kendaraan berbahan bakar minyak (BBM). Hal ini seperti dalam proses distribusi bahan kebutuhan pokok maupun mempermudah akses menuju tempat bekerja, sekolah dan sebagainya.
Namun demikian, tidak semua wilayah di Kalimantan Timur (Kaltim) dapat dengan mudah menjangkau layanan internet dan BBM. Wilayah yang sering kali kesulitan mendapatkannya yaitu wilayah pedesaan. Terutama di wilayah nelayan yang tergolong sebagai 3T (terdepan, terluar, tertinggal), akses ke SPBU sangat terbatas, bahkan nyaris tidak ada.
Tentu saja, hal ini menyebabkan kendala serius dalam pemenuhan BBM bagi nelayan. Ketersediaan BBM yang terbatas dapat mengakibatkan harga yang tinggi dan akses yang sulit. Hal ini menimbulkan keprihatinan banyak pihak.
Salah satunya Anggota Komisi III DPRD Kaltim Sutomo Jabir. Untuk itu, ia mendorong agar pemerintah segera melakukan pemerataan akses internet dan penyaluran BBM di berbagai pelosok wilayah di Kaltim.
Ia menyebutkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kaltim terbilang besar. Maka itu, ia yakin pemerintah dapat merealisasikan pemerataan tersebut walau memerlukan waktu.
“Apalagi APBD kita lumayan tinggi, kita minta supaya pengelolaan betul-betul dilakukan. Dan bisa bermanfaat dengan baik,” terangnya di Gedung B Kantor DPRD Kaltim belum lama ini.
Politikus PKB ini mengatakan tak semuanya adalah wewenang Pemerintah Provinsi Kaltim. Misalnya, untuk jaringan internet yang berwenang adalah Telkom. Dengan demikian, untuk mengatasi masalah ini diperlukan kerja sama antara pihak terkait, termasuk Pertamina, PLN, dan Telkom.
“Dengan koordinasi yang baik, diharapkan masalah ketersediaan BBM dan akses internet di wilayah pedesaan dapat teratasi dengan lebih baik,” pungkasnya.