Samarinda<Natmed.id – Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) merupakan salah satu daerah penyumbang pendapatan asli daerah (PAD) terbesar untuk Kalimantan Timur (Kaltim), tapi mirisnya anggaran bantuan keuangan (bankeu) provinsi untuk wilayah ini jauh dari harapan.
Pernyataan ini diungkapkan Anggota DPRD Kaltim Ely Hartati Rasyid dalam rapat paripurna terkait penetapan rencana kerja DPRD Kaltim 2024, Senin (10/4/2023).
“Kukar penyumbang PAD terbesar untuk Kaltim, tapi bankeu yang diberikan sangat kecil,” ucapnya.
Di tahun ini Pemerintah Provinsi Kaltim memberikan dana Bankeu untuk Kabupaten Kukar hanya Rp38 miliar. Sementara untuk tahun 2022 lalu sebesar Rp40 miliar lebih.
Minimnya anggaran yang diterima Kabupaten Kukar dari Pemprov Kaltim membuat politikus dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (F-PDIP) mengaku malu sebagai perwakilan rakyat dari dapil Kukar belum maksimal dalam memberikan anggaran untuk pembangunan wilayahnya.
“Jangan segitu-gitu saja, saya minta pemprov lebih meningkat bankeu untuk Kukar,” jelasnya.
Menurutnya, pemprov terlalu meremehkan Kukar sebagai penyumbang suara terbanyak dalam pemilihan umum. Tidak ada keadilan dalam pemerataan anggaran.
Sementara wilayah Kukar serta infrastrukturnya masih banyak yang belum tersentuh maksimal. Pemprov Kaltim harus memberikan paling sedikit Rp100 miliar di tahun 2024 untuk perbaikan infrastruktur serta serta peningkatkan badan jalan yang ada di pelosok-pelosok.
“Kami berharap tahun depan paling tidak Rp100 miliar lah untuk infrastruktur jalan dan sebagainya,” tandasnya.