Samarinda,Natmed.id – Wali Kota Andi Harun resmi membuka Wisata Belanja Ramadan atau Pasar Ramadan 1445 Hijriah di halaman GOR Segiri Samarinda, Kalimantan Timur, Jumat (15/3/2024).
Keberlangsungan event tahunan yang pernah absen dampak dari pandemi Covid-19 ini merupakan bagian penting dalam tradisi masyarakat Samarinda.
Bahkan, Wali Kota Samarinda menyebutkan pelaksanaan Wisata Belanja Ramadan sebagi bagian dari identitas daerah tersebut. “Ini lebih dari sekadar tradisi. Pasar Ramadan adalah warisan budaya yang telah menginspirasi banyak daerah di Indonesia,” ujarnya.
Selain menjadi tempat berburu takjil dan kebutuhan Ramadan, pasar ini juga dianggap sebagai sarana mempererat tali silaturahmi. Kemudian, memberikan peluang ekonomi bagi para pedagang serta pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
“Kehadiran Pasar Ramadan bukan hanya soal berbelanja, tetapi juga tentang mempererat hubungan antarwarga serta memberikan kesempatan ekonomi kepada masyarakat,” jelas orang nomor satu di Kota Tepian ini.
Di sisi lain, sebelum pelaksanaan Pasar Ramadan kali ini sempat muncul kekhawatiran. Terutama, tentang tempat di GOR Segiri yang tengah berlangsung proyek pembangunan.
Hingga akhirnya, pihak Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Samarinda dan panitia melakukan upaya agar event tersebut tetap bisa berlangsung di GOR Segiri.
“Kami berharap Pasar Ramadan ini tetap ramai dikunjungi dan menjadi sarana berbagi kebaikan serta keceriaan di bulan suci ini,” tuturnya
Dalam upaya untuk lebih menggalakkan acara ini, kerja sama antara Disporapar, camat, lurah, dan media sosial menjadi kunci kesuksesan.
Andi Harun juga mengajak masyarakat, terutama pengguna media sosial untuk turut serta dalam memeriahkan Pasar Ramadan melalui berbagai platform online.
Sebagai informasi, Wisata Belanja Ramadan ini berlangsung sejak 12 Maret hingga 6 April 2024. Selama kurun waktu tersebut, lebih dari 150 stan jualan berdiri di halaman GOR Segiri.
Setiap harinya, Wisata Belanja Ramadan ini dapat menampung sekitar 3000 pengunjung yang datang untuk berbelanja. Juga mengikuti berbagai kegiatan yang diselenggarakan, termasuk 13 macam perlombaan seperti lomba melukis, nasyid Al-Qur’an, dan sambung ayat Al-Qur’an.
“Pasar Ramadan bukan hanya menjadi tempat berbelanja, tetapi juga menjadi momen untuk meningkatkan amalan dan kebaikan di bulan suci Ramadan,” ucap Andi Harun.
Ia juga menggarisbawahi makna lebih dalam dari kehadiran pasar ini dalam kehidupan masyarakat setempat.
Harapannya, kegiatan ini tidak hanya meningkatkan aspek ekonomi. Namun, juga memperbanyak amal kebaikan di bulan Ramadan serta menjaga agar tradisi pasar Ramadan tetap hidup dan menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya Samarinda.