Samarinda, Natmed.id – Wakil Wali Kota (Wawali) Samarinda, Saefuddin Zuhri, meresmikan secara langsung Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Arsyadi 2 yang berlokasi di Jalan A Wahab Syahranie, Jumat, 5 September 2025. Acara ini sekaligus menjadi momentum penting hadirnya lembaga pendidikan Islam baru yang berkomitmen menggratiskan biaya pendidikan bagi santri.
Dalam sambutannya, Saefuddin menyampaikan apresiasi atas inisiatif yayasan yang mendirikan pesantren dengan visi membentuk generasi Islami sekaligus melek teknologi.
Menurutnya, kehadiran Al-Arsyadi 2 di Samarinda merupakan langkah nyata dalam menjawab kebutuhan masyarakat terhadap pendidikan yang menyatukan ilmu agama dan ilmu dunia.
“Pesantren ini membawa harapan besar, tidak hanya mendidik akhlak tetapi juga membekali santri dengan pengetahuan umum dan keterampilan yang relevan dengan perkembangan zaman. Saya yakin keberadaannya akan menjadi payung penyejuk bagi warga Samarinda,” ucapnya.
Acara peresmian berlangsung khidmat dengan dihadiri pimpinan yayasan, Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Kalimantan Timur, serta para masyarakat.
Rangkaian kegiatan dimulai dengan pembacaan doa, dilanjutkan peninjauan fasilitas pesantren yang telah disiapkan untuk menunjang kegiatan belajar para santri.
Dia menekankan bahwa pemerintah kota akan terus mendukung keberadaan pesantren di Samarinda. Menurutnya, peran pesantren sangat strategis, tidak hanya dalam mencetak generasi Qur’ani, tetapi juga dalam menjaga harmoni sosial.
“Kita ingin anak-anak Samarinda tumbuh dengan akhlak mulia, sekaligus siap menghadapi tantangan dunia modern,” tambahnya.
Selain memberikan dukungan moral, Wawali juga membuka ruang kolaborasi antara Pemerintah Kota Samarinda dan Ponpes Al-Arsyadi 2 dalam pengembangan kurikulum yang adaptif.
Ia menilai, sinergi ini penting agar lulusan pesantren tidak hanya unggul dalam ilmu agama, tetapi juga mampu bersaing di bidang akademik maupun profesional.
Pada kesempatan itu, dia juga turut mengingatkan bahwa keseimbangan antara ilmu agama dan ilmu pengetahuan umum harus menjadi prioritas.
Ia mencontohkan, kemajuan teknologi saat ini dapat digunakan sebagai sarana dakwah yang efektif apabila dikelola dengan bijak oleh generasi muda.
“Kalau ilmu agama berdiri sendiri tanpa ilmu dunia, bisa timpang. Begitu juga sebaliknya. Keduanya harus berjalan seimbang agar melahirkan generasi yang utuh,” jelasnya.
Dengan diresmikannya Ponpes Al-Arsyadi 2, diharapkan Samarinda memiliki tambahan pusat pendidikan Islam yang mampu mencetak santri berilmu, berakhlak, dan berdaya saing.
Pemerintah Kota menegaskan komitmennya untuk mendukung penuh program-program pendidikan yang selaras dengan visi pembangunan sumber daya manusia di Ibu Kota Kalimantan Timur tersebut.