Samarinda, Natmed.id – Layanan air bersih di sejumlah wilayah Kota Samarinda kembali mengalami gangguan. Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Kencana Kota Samarinda melalui media sosial resminya mengumumkan adanya pekerjaan rehabilitasi (rehab) crossing pipa DN150 milimeter di kawasan Jalan Kenangan, Rabu, 3 September 2025.
Akibat dari pekerjaan ini, kemungkinan distribusi air bersih diperkirakan terganggu hingga 1×24 jam.
Dalam unggahan tersebut, PDAM menjelaskan pekerjaan dimulai pukul 10.00 Wita dan akan berlangsung hingga tuntas.
Pihak perusahaan menegaskan bahwa perbaikan pipa merupakan bagian dari pemeliharaan jaringan agar aliran air tetap terjaga dalam jangka panjang.
Lokasi yang terdampak disebut meliputi beberapa kawasan sekitar Jalan Kenangan dan jalur distribusi lain yang terhubung dengan pipa utama.
Meski begitu, sejumlah masyarakat justru mengeluhkan bahwa gangguan aliran air sudah mereka alami sejak sehari sebelumnya.
Ungkapan keresahan itu tampak dari berbagai komentar yang memenuhi unggahan resmi PDAM di media sosial.
“Bukan baru hari ini mati, dari kemarin sore di Jalan Kemakmuran sudah tidak keluar air,” tulis seorang warganet di kolom komentar.
Keluhan serupa juga datang dari warga di Jalan Hasan Basri dan Loa Janan. Mereka menegaskan bahwa krisis air sudah terjadi sejak Selasa, 2 September 2025.
Hal ini menimbulkan pertanyaan di kalangan warga, apakah gangguan distribusi air hanya karena pekerjaan pipa, atau ada kendala teknis lain yang belum diinformasikan secara terbuka.
Gangguan distribusi air ini tentu saja langsung memengaruhi aktivitas harian warga Samarinda.
Sejumlah masyarakat mengisi kolom komentar pada akun resmi PDAM Tirta Kencana untuk menyampaikan kondisi yang mereka alami.
Melalui pengumuman di media sosial resminya, PDAM menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi dan mengimbau masyarakat terdampak agar melakukan antisipasi kebutuhan air bersih.
Hingga saat ini, pihak PDAM belum memberikan keterangan lebih lanjut terkait progres penyelesaian pekerjaan ini dan membalas komentar warganet terkait distribusi air bersih yang diperkirakan terlalu mendadak.
Warga masih menunggu kepastian kapan aliran air dapat kembali normal.