National Media Nusantara
Kutai Kartanegara

Turun Jadi 14,2 Persen, Kukar Terbaik Tekan Stunting di Kaltim

Teks: Kepala Dinkes Kaltim, Jaya Mualimin.

Samarinda, Natmed.id – Kutai Kartanegara (Kukar) dinyatakan sebagai daerah dengan penanganan stunting terbaik di Kalimantan Timur (Kaltim) setelah mencatat penurunan signifikan dari 27,1 persen menjadi 14,2 persen.

Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaltim Jaya Mualimin usai Rapat Koordinasi Percepatan Penurunan Stunting di Kantor Gubernur Kaltim, Selasa, 18 November 2025.

Jaya Mualimin menyebut capaian Kukar tidak lepas dari tingginya komitmen pemerintah daerah serta kolaborasi lintas sektor yang berjalan efektif.

“Penurunannya luar biasa. Dari tahun lalu 27,1 persen menjadi 14,2 persen. Komitmen daerah mereka bagus, kolaborasi OPD dan pentahelix juga sangat baik,” ungkap Jaya.

Ia menjelaskan bahwa Kukar memiliki beberapa inovasi yang dinilai berhasil memberikan dampak langsung, termasuk program anak asuh bagi anak berisiko stunting.

“Tadi Wakil Bupati juga hadir, beliau punya anak asuh 10 anak. Program seperti ini langsung menyentuh anak yang berisiko stunting,” jelasnya.

Keberhasilan Kukar disebut menjadi rujukan bagi daerah lain di Kaltim. Jaya menyebut sembilan kabupaten/kota lain akan diarahkan untuk belajar dari strategi Kukar.

“Penurunan mereka sangat signifikan, daerah lain bisa belajar dari perspektif Kutai Kartanegara,” tegasnya.

Meski demikian, Jaya mengungkap masih ada enam daerah yang belum memenuhi standar nasional penanganan stunting, yakni Paser, Penajam Paser Utara, Balikpapan, Kutai Barat, Kutai Timur, dan Berau.

Ia juga menyinggung adanya kebijakan pemangkasan transfer ke daerah pada 2026. Namun ia memastikan langkah tersebut tidak akan mengganggu program penurunan stunting karena efisiensi hanya dilakukan pada kegiatan seremonial.

“Program tidak dikurangi. Yang dipangkas hanya kegiatan seremonial, perjalanan dinas, dan rapat yang tidak berdampak pada target,” tegasnya.

Jaya menambahkan bahwa target stunting Kaltim pada 2025 berada di angka 18,8 persen, dan pemerintah menargetkan turun hingga 14,5 persen pada 2029.

Ia memastikan pengawasan dan koordinasi tetap berjalan ketat agar penurunan stunting terus menjadi prioritas pemerintah.

“Penurunan stunting tetap menjadi program utama,” pungkasnya.

Related posts

Kapolres Kukar Diganti, Ketua Adat Imbau Masyarakat Jangan Terprovokasi

Aminah

Sinergi PHI dan PEP di Zona 9 Selesaikan Proyek Senilai 12,2 Juta Dolar Amerika

Aminah

Aksi Nelayan Muara Badak, PHSS Beri Tanggapan

Muhammad