Bontang, Natmed.id – Sebagai langkah memperkokoh literasi digital, Pupuk Kaltim bersama Forum Jurnalis Bontang (FJB) menggelar “Pelatihan Cek Fakta & Antihoaks” di Gedung Kopkar Pupuk Kaltim, Kamis (14/11/2024).
Acara ini menjadi bagian dari rangkaian kegiatan Pupuk Kaltim Festival Media, sebuah inisiatif untuk meningkatkan kesadaran kritis bagi jurnalis dan masyarakat luas.
Pelatihan itu menghadirkan Siti Suhada sebagai narasumber utama. Dosen Universitas Nahdlatul Ulama Kalimantan Timur (UNU Kaltim) ini memperkenalkan tentang Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo), organisasi pemeriksa fakta pertama di Indonesia yang didirikan sejak 2016.
Misi dari Mafindo adalah memerangi hoaks dan memperkuat literasi digital di Indonesia. “Mafindo berdiri dengan visi untuk mewujudkan dunia media sosial Indonesia yang positif dan bersih dari fitnah, hasut, dan hoaks. Kami juga ingin mendorong masyarakat agar lebih kritis dalam berpikir,” jelas Siti.
Ia menambahkan, Mafindo telah berkembang pesat dengan dukungan lebih dari 20 profesional dan 1.000 relawan yang tersebar di 42 kota di Indonesia.
Organisasi ini aktif berkolaborasi dengan 26 media dalam program pengecekan fakta, serta memberikan edukasi luring dan daring kepada lebih dari 50.000 orang selama masa pandemi.
Siti menjelaskan tiga pilar utama misi Mafindo, yaitu: membangun media sosial yang positif, meningkatkan literasi digital, serta menjaga keutuhan NKRI melalui kampanye anti-hoaks dan pencegahan ujaran kebencian.
Di pelatihan ini, peserta juga mempelajari berbagai teknik verifikasi informasi, metode cek fakta, dan cara efektif mengenali hoaks.
Dengan pelatihan ini diharapkan peserta mampu lebih kritis dalam menilai kebenaran informasi yang sering kali beredar masif di media sosial.
Para peserta tampak antusias mengikuti setiap sesi pelatihan yang disampaikan secara interaktif dan relevan dengan tantangan era digital saat ini.
Pelatihan ini diharapkan memperkuat kemampuan peserta dalam memeriksa fakta sebelum menyebarkan informasi, demi terciptanya masyarakat yang lebih bijak dalam menyikapi arus informasi.