Samarinda,Natmed.id – Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat (DPUPR-PERA) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) menggelar pembekalan pengawasan penyelenggaraan jasa konstruksi, Selasa (12/12/2023).
Acara yang berlangsung di Hotel Puri Senyiur Samarinda itu bertujuan meningkatkan kualitas konstruksi agar semakin baik.
Kepala Dinas PUPR-PERA Provinsi Kaltim diwakili oleh Kabid Bina Kontruksi Sri Rejeki menyatakan bahwa kualitas terbaik konstruksi merupakan komitmen dari organisasi perangkat daerah (OPD) tersebut.
“Kami ingin konstruksi berkualitas, tidak ingin jalan baru retak dalam enam bulan. Dengan melibatkan orang yang kompeten dan bersertifikat serta mematuhi aturan, maka diyakini konstruksi akan menjadi lebih baik,” ujarnya.
Langkah ini merujuk pada Peraturan Menteri PUPR Nomor 1 Tahun 2023 tentang Pedoman Pengawasan Penyelenggaraan Jasa Konstruksi yang dilaksanakan Pemerintah Daerah Provinsi, Kabupaten, dan Kota.
Langkah lain untuk membuat konstruksi berkualitas baik meningkatkan pengawasan. Kemudian, melakukan monitoring langsung di lapangan dengan memberikan daftar periksa dan tata tertib kepada pengusaha, pejabat pembuat komitmen (PPK), dan pemilik pembangunan.
“Alhamdulillah, daerah-daerah seperti Samarinda, Balikpapan, PPU, Bontang, Kutim, Berau dan akan berlanjut di Kukar, Kubar, Mahakam Ulu,” ungkapnya.
Kegiatan tersebut bukan hanya sebagai persiapan dan evaluasi. Namun, juga bagian dari pembinaan untuk meningkatkan kapasitas masyarakat.
“Besok akan dilanjutkan dengan pembinaan dan peningkatan kapasitas masyarakat, serta sosialisasi metodologi Building Information Modeling (BIM) pada hari Kamis. DPUPR-PERA Kaltim senantiasa berkomitmen untuk mengikuti tren transformasi digital menuju konstruksi berkualitas,” jelasnya.
Sebagai penutup, dilakukan simulasi pengawasan untuk mempraktikkan pengetahuan yang telah diperoleh.
Acara tersebut dihadiri oleh seluruh jasa konstruksi se-Kaltim. Kegiatan itu juga untuk memperkuat sinergi dan kolaborasi dalam mencapai standar kualitas konstruksi yang tinggi.