Kutim, Natmed.id – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kutai Timur (Disdikbud Kutim) berupaya meningkatkan konektivitas internet di seluruh sekolah yang dinaunginya pada 2024.
Rencana ini diharapkan dapat mengatasi ketidaksetaraan akses teknologi bagi kalangan siswa. Apalagi, hingga kini masih banyak yang belum memiliki akses internet.
“Tahun 2024, saya memprioritaskan bagaimana semua sekolah bisa mendapatkan internet. Masih cukup banyak sekolah di wilayah kita yang belum memiliki akses internet,” ungkap Kepala Disdikbud Kutim Mulyono dalam wawancara pada Kamis (20/11/2023).
Ia menegaskan bahwa pihaknya telah melakukan pemetaan untuk mengidentifikasi sekolah-sekolah yang masih menjadi blankspot, wilayah tanpa akses internet.
Dalam rangka mencapai tujuan ini, Disdikbud Kutim akan menjalin kerja sama dengan pihak-pihak yang memiliki keahlian dan kapabilitas dalam menyediakan infrastruktur internet.
“Kami akan bekerja sama dengan pihak yang berkompeten untuk menyusun program dan langkah-langkah implementasinya,” katanya.
“Apakah itu dilaksanakan oleh Disdikbud atau Diskominfo, yang terpenting adalah bahwa setiap sekolah dapat memperoleh akses internet. Kami tidak ingin ada satu pun sekolah yang tertinggal dalam menghadapi perkembangan teknologi informasi,” lanjut Mulyono.
Pentingnya konektivitas internet di sekolah bukan hanya untuk mendukung kegiatan belajar mengajar. Namun, juga memperluas akses siswa dan guru terhadap sumber daya pendidikan yang lebih luas di dunia maya.
Peningkatan konektivitas internet di sekolah diharapkan dapat mendukung pendidikan jarak jauh. Juga, meningkatkan pemanfaatan sumber daya digital dan membuka peluang akses informasi yang lebih luas bagi siswa.
Langkah ini juga sejalan dengan visi pembangunan pendidikan yang inklusif dan merata di seluruh Kutim.
“Dengan memastikan setiap sekolah memiliki akses internet, kami berharap dapat menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih modern, dinamis, dan mendukung kemajuan siswa,” ujarnya.
“Internet bukan hanya sebagai sarana pembelajaran, tetapi juga sebagai pintu gerbang menuju dunia pengetahuan yang lebih luas,” lanjut Mulyono.
