Samarinda, Natmed.id – Gubernur Kalimantan Timur Rudy Mas’ud menyoroti sistem pelayanan di RSUD Abdoel Wahab Sjahranie (AWS) Samarinda yang sudah memanfaatkan information technology (IT) dengan baik.
Salah satunya sistem pendaftaran yang digunakan pendaftaran yang sudah berbasis online dengan dilengkap penjadwalan sesuai antrean.
“Pelayanan secara umum sudah memadai, termasuk sistem IT-nya yang memudahkan proses pendaftaran secara daring. Jadwal kedatangan pasien pun sebenarnya sudah ditentukan sesuai antrean,” ujar Rudy, kepada awak media ketika wawancara doorstop di sela-sela inspeksi mendadak (sidak) di RSUD AWS Samarinda, Selasa, 8 April 2025.
Namun demikian, ia mencatat bahwa masih ada tantangan dalam hal kedisiplinan waktu. Apalagi, masyarakat cenderung datang lebih awal dari jadwal yang telah ditentukan.
Meski menunjukkan antusiasme dan kesadaran tinggi terhadap pentingnya layanan kesehatan, hal ini terkadang justru mengganggu alur pelayanan yang telah dirancang.
“Masyarakat kita luar biasa, disiplin datang jauh lebih awal dari jadwal. Tapi sebaiknya, tetap disesuaikan agar tidak mengganggu kegiatan yang sudah terjadwal. Misalnya, kalau jadwalnya jam 10 jangan datang dari jam 8,” jelasnya.
Ia berharap masyarakat bisa terus menyesuaikan dengan sistem yang ada demi kelancaran pelayanan. Ke depan, sistem antrian berbasis IT ini diharapkan semakin optimal dalam mengelola alur pasien yang semakin meningkat setiap harinya.
Ditemui dalam kesempatan yang sama, Yeti, warga Kecamatan Samarinda Ulu, membagikan pengalamannya saat mendampingi anggota keluarganya menjalani proses cuci darah di RSUD AWS.
Ia mengaku selama beberapa tahun terakhir, pelayanan yang diberikan pihak rumah sakit selalu berjalan baik dan tidak pernah menemui kendala yang berarti.
“Saya sudah lama mendampingi keluarga saya cuci darah di sini. Alhamdulillah, pelayanannya sejauh ini selalu baik, tidak pernah ada masalah,” ungkap Yeti.
Namun, ia menyadari bahwa pascalibur Idulfitri, aktivitas pelayanan di rumah sakit mulai kembali bergeliat dan mengalami peningkatan.
Oleh karena itu, meskipun harus menunggu lebih lama dari biasanya, ia tetap memaklumi kondisi tersebut dan tidak mempermasalahkannya.
“Saya maklum, mungkin karena baru selesai Lebaran, jadi pasien juga banyak. Rumah sakit baru aktif penuh lagi, jadi wajar kalau agak ramai. Yang penting pelayanannya tetap baik,” tambahnya dengan nada santai.
Yeti berharap agar fasilitas rumah sakit bisa semakin ditingkatkan ke depannya. Terutama untuk kenyamanan para pendamping pasien yang kerap menunggu dalam waktu lama di ruang tunggu.