Kutim, Natmed.id – Pembangunan jalan pendekat Pelabuhan Kenyamukan dengan panjang raturan meter terhenti selama beberapa waktu terakhir. Penyebabnya, diduga karena ada satu bangunan yang belum dibebaskan.
“Jalan menuju Kenyamukan terdapat satu rumah yang terletak di tengah jalan, dan ini sebenarnya melibatkan oknum tertentu,” kata Kepala Dinas Pertanahan Kutai Timur (Kutim) Simon Salombe saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat (3/11/2023).
Satu rumah di lahan yang dilalui proyek jalan pendekat Pelabuhan Kenyamukan belum berhasil dibebaskan. Sebab, pemiliknya menolak untuk dihitung oleh tim penaksir harga tanah (appraisal) karena ukurannya kecil, maka tidak mau dipindahkan.
“Namun faktanya sekarang, rumah tersebut tidak hanya tidak dipindahkan. Melainkan juga diperbaiki dan diperbesar sehingga terasa seperti menjadi hambatan,” jelasnya.
Ketika jalan sudah mulai dibangun, pemilik rumah tersebut menuntut ganti rugi. Akibatnya, pelaksanaan proyek pembangunan terhenti.
“Kami telah mencoba untuk berkomunikasi dan rumah itu telah dinilai oleh tim apresial. Penilaian tersebut sudah kami selesaikan,” kata Simon Salombe.
Dalam permasalahan ini, terdapat juga kesepakatan antara pemilik rumah dan kontraktor untuk memindahkan rumah ke seberang jalan. Namun, pemilik rumah tidak rela saat proses pemindahan. Padahal kesepakatan ini sudah disetujui dalam rapat yang dilakukan.
Simon Salombe menegaskan, solusi permasalahan ini sedang dalam proses. Hal ini untuk memastikan bahwa pembangunan jalan pendekat Pelabuhan Kenyamukan dapat berlanjut tanpa hambatan.
