Samarinda, Natmed.id – PT Pertamina Hulu Sangasanga (PHSS), PT Pertamina EP (PEP) Sangasanga, dan PEP Sangatta Field meluncurkan program pelatihan dan sertifikasi bagi 22 pemuda lokal dalam bidang Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Migas dan operator lantai perawatan sumur.
Program yang bertujuan meningkatkan kerja dan kapasitas SDM di wilayah sekitar operasi perusahaan ini dimulai pada 22 Juli hingga 13 Agustus 2024.
Untuk pelatihannya dilaksanakan secara hybrid di Muara Badak dan Cepu. Kegiatan ini merupakan hasil kerja sama dengan Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi (PPSDM Migas).
Manager PHSS Field, Iva Kurnia Mahardi, mengungkapkan program ini diharapkan memberikan peluang kerja dan kewirausahaan bagi peserta.
“Peningkatan kapasitas SDM lokal akan membuka peluang lebih luas di dunia kerja dan usaha,” jelas Iva.
Ia menambahkan, program ini merupakan bentuk komitmen perusahaan untuk terus mendukung peningkatan keterampilan kerja melalui pelatihan dan pengembangan SDM lokal guna menghasilkan masyarakat yang berkembang dan mandiri.
Sementara itu, Kepala Departemen Formalitas dan Komunikasi SKK Migas Perwakilan Kalimantan dan Sulawesi (SKK Migas Kalsul) Wisnu Wardhana menambahkan program tersebut merupakan komitmen industri hulu migas dalam merealisasikan Nota Kesepahaman dengan Pemkab Kutai Kartanegara dalam mengembangkan SDM lokal.
Program ini menjadi bukti nyata kehadiran dan kebermanfaatan industri hulu migas di tengah masyarakat.
”Kami berharap dengan bekal ilmu dan manfaat dari pelatihan dan sertifikasi ini, para peserta mendapatkan skill dan sertifikat keahlian serta berkesempatan bekerja yang lebih luas di mana pun,” ujarnya.
Program pelatihan dan sertifikasi dirintis sejak tahun lalu. Salah seorang peserta angkatan tahun 2023, Thalia Winda, mengaku sangat terkesan dan mendapatkaan manfaat dari program ini.
”Pelatihan dan sertifikasi ini memudahkan saya dalam mendapatkan pekerjaan, karena saya memiliki lisensi nasional,“ ungkapnya.
“Pelatihan yang diberikan juga memberikan pembelajaran seperti penanggulangan dan mitigasi dini dalam lingkungan kerja migas,” lanjut Thalia yang kini telah bekerja di PT Kilang Pertamina Internasional di Balikpapan.
Dalam kesempatan terpisah, Manager Communication Relations & CID PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) Dony Indrawan menjelaskan komitmen PHI dan anak perusahaan serta afiliasinya untuk mendukung pengembangan ekonomi dan kemandirian masyarakat melalui berbagai program CSR dan Tanggung Jawab sosial dan Lingkungan (TJSL).
“Sebagai induk usaha, kami terus mengembangkan program-program yang inovatif dan mampu mendukung kemandirian masyarakat dan generasi muda dalam berbagai bidang, seperti pendidikan, ekonomi, kesehatan, dan lingkungan,” ujar Dony.
Dony mengungkapkan, perusahaan terus mencari dan menerapkan inovasi sosial dan lingkungan dalam program-program TJSL.
Dengan demikian, diharapkan mampu memberikan dampak yang signifikan dan berkelanjutan bagi perusahaan, masyarakat, pemerintah, dan seluruh pemangku kepentingan.