Samarinda, Natmed.id – Musyawarah Daerah Provinsi Luar Biasa (Musdaprovlub) Serikat Perusahaan Pers (SPS) Kalimantan Timur 2025 menyoroti pentingnya sinergi antara media dan pemerintah daerah dalam membangun literasi digital masyarakat.
Forum yang berlangsung di Hotel Fugo Samarinda, Sabtu 11 Oktober 2025, dihadiri pemimpin media, perwakilan pemerintah dan pegiat komunikasi publik.
Wakil Gubernur (Wagub) Kaltim Seno Aji menilai derasnya arus informasi di era digital membutuhkan kolaborasi kuat agar masyarakat tidak tenggelam dalam disinformasi. Ia menilai media memiliki peran penting menjaga keseimbangan antara kebebasan pers dan tanggung jawab etika.
“Kebebasan pers dijamin undang-undang, tapi tanpa etika bisa menimbulkan kekacauan informasi. SPS harus jadi garda depan menjaga profesionalisme dan kepercayaan publik,” ujar Seno.
Menurutnya, masyarakat kini makin sulit membedakan antara berita, opini, dan hoaks. SPS diharapkan memperkuat fungsi edukatif media agar publik terbiasa memilah informasi yang benar.
“Pemerintah daerah melalui Diskominfo siap bersinergi dengan SPS untuk memperluas literasi digital. Masyarakat harus makin cerdas memilih berita yang valid,” katanya.
Kolaborasi antara SPS dan pemerintah, lanjutnya, bukan bentuk intervensi isi pemberitaan, melainkan upaya menjaga ruang digital tetap sehat dan berimbang.
Seno juga menyoroti perlunya peningkatan kapasitas jurnalis agar memahami konteks kebijakan publik secara menyeluruh.
“Pelatihan berkelanjutan penting dilakukan. Wartawan bukan hanya penulis cepat, tapi juga analis yang memahami makna kebijakan,” tambahnya.
Ia menilai jurnalisme modern tidak cukup hanya mengejar klik dan sensasi, tetapi harus kembali pada fungsi edukasi dan pencerdasan publik.
“Gunakan teknologi dan data dengan bijak. Jangan biarkan popularitas mengalahkan integritas,” ucapnya.
Musdaprovlub SPS Kaltim 2025 menghasilkan sejumlah rekomendasi strategis, termasuk penguatan jaringan antaranggota di kabupaten dan kota, serta rencana program literasi media bersama pemerintah daerah dan akademisi.
Forum ini juga menjadi momentum mempertegas komitmen SPS untuk menjaga media di Kaltim tetap independen, inovatif, dan berorientasi pada kepentingan publik.
“SPS sudah hampir delapan dekade berdiri. Pengalaman panjang itu harus jadi fondasi menghadapi era baru media digital,” tutup Seno Aji.