Samarinda

Pertama di Kaltim, Sambal Ayam Pecok Hadirkan Sensasi Baru Pecinta Kuliner

Samarinda, Natmed.id – Aroma cabai segar dan ayam goreng menyeruak di sudut Kultur+ Samarinda, Kalimantan Timur. Dari aroma khas itu sudah terbayang kelezatan kuliner yang tengah diolah di tempat itu.

Kenikmatan rasa akan semakin memanjakan lidah ketika ayam goreng itu disantap dengan sambal pecok. Sambal ini banyak mengundang penasaran para pecinta kuliner di Kota Tepian.

Mereka pun berdatangan untuk mencicipi ayam goreng dibalur sambal pecok milik Khuzaifi yang pertama di Benua Etam.

Sambal ini belum banyak dikenal. Pelaku usaha kuliner di Kaltim juga belum ada yang menyentuhnya.

“Saya riset, saya cek sana-sini, memang belum ada. Jadi kita bawa konsep ini, kita jadikan yang pertama di Kalimantan Timur,” terang Khuzaifi, pemilik usaha ayam sambal pecok, kepada media natmed.id, di Kultur+, Jalan Bukit Alaya Sungai Pinang Dalam, Senin, 7 April 2025.

Karena yang pertama, sambal pecok beda dengan jenis sajian serupa yang ada sebelumnya. Sambalnya ditumbuk kasar, campuran cabai rawit hijau, merah, dan tomat hijau mengkal dengan ciri khasnya yang bercita rasa asam, namun segar.

Berbeda dari sambal pecak Betawi yang biasanya disiram minyak dan ditaburi bawang. Sambal pecok ini kombinasi dari pedas, asam, manis, dan gurihnya bikin lidah ‘meledak’ tapi nagih.

Khuzaifi sendiri bukan nama baru di dunia kuliner. Ia sudah menekuni kuliner berbahan ayam sejak 2015. Kali ini, ia menawarkan sambal ayam pecok untuk menggaet pecinta pedas dan konsumen lain yang lebih luas.

“Banyak orang bisa jual makanan enak. Tapi, nggak semua orang tahu cara jualannya. Saya belajar marketing, ikut kelas, bikin content planner, bahkan punya action plan sebelum launching,” tuturnya.

Semua langkah dihitung, dari riset bahan baku, terutama rawit hijau muda yang sulit dicari di Samarinda, sampai perencanaan konten yang tepat sasaran.

Hasilnya? Dalam waktu dua bulan, warung ini meledak. Bahkan jumlah porsi yang terjual bisa mencapai 300 per hari.

Bagi Khuzaifi, sambal bukan pelengkap. Sambal adalah inti. “Kunci dari ayam goreng itu sebenarnya di sambalnya. Makanya saya fokus di sana. Saya tahu belum ada yang berani main sambal begini di Kaltim, makanya kita buka duluan,” ujarnya.

Ia ingin membawa pengalaman makan ayam yang sederhana tapi berkarakter. Bukan cuma sensasi pedas, tapi rasa yang utuh. Dan itulah yang membedakan Sambal Ayam Pecok dari sekian banyak pilihan kuliner ayam yang sudah lebih dulu hadir.

Kini, warung itu jadi pembicaraan. Tidak hanya karena tampil beda, tapi karena jadi pelopor. Satu-satunya sambal pecok di Kalimantan Timur, dengan racikan autentik yang sudah melalui riset mendalam dan uji rasa bertahun-tahun.

“Saya percaya, rasa duluan yang harus kuat. Viral itu bisa diatur, tapi repeat order nggak bisa dibeli. Jadi saya pastikan produknya siap dulu sebelum digeber,” tegasnya.

Antusiasme pengunjung pun terlihat nyata. Salah satunya Abid, warga Samarinda yang mengaku sudah dua kali datang, namun selalu harus pulang dengan tangan kosong. “Penasaran, sudah dua kali ke sini selalu kehabisan,” tutup Abid.

Related posts

Aksi Turunkan BBM Terus Berlanjut

natmed

Polresta Samarinda Peduli Mayday, Bersatu Melawan Covid–19

natmed

Kenalkan Nilai Pramuka Secara Interaktif Melalui Lomba Mewarnai

Intan

Leave a Comment

You cannot copy content of this page