Samarinda, Natmed.id – Persatuan Pemuda Nasional di Kalimantan Timur mendeklarasikan komitmennya untuk mengawal tercapainya visi besar “Indonesia Emas 2045”.
Dalam upaya ini, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) ADIL didirikan sebagai wadah bagi para pemuda yang memiliki tekad kuat untuk memastikan bonus demografi dapat dimanfaatkan sepenuhnya demi kemajuan bangsa.
Firmingus Mayon, Ketua Umum ADIL, menegaskan bahwa lembaganya berkomitmen mendorong peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia.
“Semangat kita adalah semangat anak muda untuk berkontribusi mengawal Generasi Emas 2045. Momentum bonus demografi ini harus benar-benar terjadi agar kemakmuran dapat dirasakan seluruh masyarakat Indonesia,” ungkapnya saat diwawancarai oleh MSI Group pada Senin malam (16/9/2024).
Sebagai salah satu bentuk kontribusi nyata, ADIL meluncurkan program pembagian makan siang gratis bagi 3.000 pelajar SD dan SMP di Samarinda, Penajam Paser Utara, serta Kutai Kartanegara. Langkah ini diambil untuk membantu pemenuhan gizi anak-anak sekolah, yang dinilai krusial dalam menyiapkan generasi penerus yang sehat dan cerdas.
Mayon menegaskan bahwa peningkatan kualitas gizi anak-anak sangat diperlukan untuk mengurangi prevalensi stunting, yang masih menjadi masalah di Indonesia.
Berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023, prevalensi stunting nasional tercatat sebesar 21,5 persen, turun 0,8 persen dari tahun sebelumnya. Namun, angka tersebut masih tergolong tinggi dan memerlukan perhatian serius, terutama menjelang target Indonesia Emas 2045.
“Kita ingin memastikan generasi muda tumbuh dengan sehat dan siap menghadapi tantangan global. Selain pemenuhan gizi, lembaga kami juga fokus pada pemberdayaan masyarakat melalui pelatihan keterampilan dan peningkatan literasi,” ujar Mayon.
Lebih lanjut, Mayon menegaskan bahwa ADIL tidak akan bekerja sendiri. Lembaganya berencana bersinergi dengan program-program pemerintah, termasuk dalam upaya pelatihan keterampilan dan pemberdayaan masyarakat.
Selain itu, ADIL juga berkomitmen untuk menjalin kerja sama dengan organisasi masyarakat dan UMKM dalam menciptakan stabilitas sosial, peningkatan keterampilan, serta pembukaan lapangan kerja bagi generasi muda.
“Indonesia memiliki potensi besar dengan bonus demografi yang akan kita alami. Namun, tanpa persiapan yang matang, potensi ini bisa menjadi bumerang. Kolaborasi yang harmonis antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta sangat dibutuhkan,” tuturnya.
Mayon berharap, dengan kerja sama yang kuat dan komitmen yang konsisten, Indonesia akan mampu memanfaatkan momentum bonus demografi dan mewujudkan cita-cita besar Indonesia Emas 2045.