National Media Nusantara
Kalimantan Timur

Permintaan Uang Tunai Naik 17 Persen, BI Perkuat Layanan Kas Jelang Nataru

Teks: Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kaltim, Budi Widihartanto.

Samarinda, Natmed.id – Menjelang Natal 2025 dan Tahun Baru 2026, Bank Indonesia (BI) memperkuat layanan kas di Kalimantan Timur (Kaltim) seiring meningkatnya kebutuhan uang tunai masyarakat. BI menyiapkan uang kartal sebesar Rp4,8 triliun, atau naik 17,4 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Penguatan layanan ini dilakukan melalui Kantor Perwakilan BI Kaltim dan BI Balikpapan, termasuk dukungan empat kas titipan di Penajam Paser Utara, Sendawar, Sangatta, dan Tanjung Redeb.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kaltim Budi Widihartanto, mengatakan penguatan layanan ini untuk memastikan masyarakat memperoleh uang layak edar dalam jumlah yang cukup, khususnya saat transaksi meningkat menjelang libur akhir tahun.

“Kebutuhan uang tunai tahun ini tumbuh 17,4 persen. Kami menyiapkan Rp4,8 triliun untuk memastikan layanan transaksi tetap nyaman,” ujar Budi dalam keterangan resminya pada Kamis 11 Desember 2025.

BI juga meluncurkan Program Semarak Rupiah di Hari Natal Penuh Damai (SERUNAI) 2025 dengan tema “Rupiah Terjaga untuk Natal Penuh Kasih”. Program ini menyediakan layanan kas keliling pada 9–23 Desember 2025, yang diprioritaskan di lokasi ibadah, sekolah-sekolah Kristiani, dan beberapa titik strategis di Samarinda dan Balikpapan.

Di Balikpapan, layanan kas keliling tersedia di Gereja Katolik Santa Theresia, Gereja Pantekosta, Gereja Bethany “Favor of God”, dan Gereja Katolik Santa Martinus Lanud. Sementara di Samarinda, layanan dibuka di Gereja St. Lukas, Gereja Katedral St. Maria “Penolong Abadi”, Sekolah Sunodia, dan Sekolah Citra Kasih.

“Kami hadir di delapan titik, masing-masing empat di Balikpapan dan empat di Samarinda,” jelas Budi.

Untuk menjaga pemerataan layanan, BI menetapkan batas maksimal penukaran uang sebesar Rp5 juta per orang. Langkah ini, menurut Budi, bertujuan menghindari penumpukan penukaran oleh satu pihak sekaligus membuka akses lebih luas bagi masyarakat umum.

Selain menyiapkan uang tunai, BI kembali mengajak masyarakat memperkuat Gerakan Cinta, Bangga, dan Paham Rupiah (CBP Rupiah). Budi menjelaskan bahwa masyarakat dapat menunjukkan rasa cinta terhadap Rupiah dengan mengenali ciri keaslian uang melalui metode 3D (Dilihat, Diraba, Diterawang) dan menjaga uang agar tetap layak edar melalui prinsip 5J jangan dilipat, jangan dicoret, jangan diremas, jangan distapler, dan jangan dibasahi.

Menurutnya, kebanggaan terhadap Rupiah penting karena mata uang bukan hanya alat transaksi, tetapi juga simbol kedaulatan negara. Adapun perilaku paham Rupiah dapat diwujudkan melalui belanja bijak, memilih produk dalam negeri untuk mendukung UMKM, serta meningkatkan budaya menabung dan berinvestasi.

“Rupiah adalah identitas bangsa, dan menjaga penggunaannya adalah tanggung jawab kita bersama,” kata Budi.

BI memastikan seluruh layanan kas dan kas keliling akan beroperasi hingga masa libur Nataru berakhir, dengan mengutamakan ketersediaan uang layak edar dan kenyamanan transaksi masyarakat di Kaltim.

Related posts

Nidya Listiyono Sebut Rudy Mas’ud Sebagai Figur Ideal untuk Pimpin Kaltim

Intan

Cerita Rakernas JMSI, Firli Bahuri Dapat Ucapan Ulang Tahun

Phandu

Pelatihan PKAD Berbasis LMS, Mispoyo Sebut Bagian dari Peningkatan SDM

Intan