Samarinda,Natmed.id – Penurunan emisi karbon di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) melebihi target. Capaiannya selama periode pertama, yakni 2020-2024 tercatat sebesar 31,9 juta ton. Angka itu melampaui kontrak yang telah ditetapkan, yakni 22 juta ton.
Hal itu disampaikan Kepala Bagian Sumber Daya Alam (SDA) Biro Perekonomian Sekretariat Daerah Kaltim Muhammad Arnains saat konferensi pers Program Forest Carbon Partnership Facility Carbon Fund (FCPF-CF) tahun 2023 di Fugo Hotel Samarinda, Rabu (27/12/2023).
“Dari kontrak 22 juta ton, kita berhasil lampaui itu jadi 30,9 juta ton. Ini tentu membanggakan dan hasil yang diperoleh dari kerja sama semua pihak,” kata Arnains.
Menurutnya, keberhasilan tersebut merupakan hasil komitmen dan kerja sama antara pemerintah provinsi (pemprov), kabupaten/kota, masyarakat, dan pihak terkait dalam program FCPF-CF.
Arnains mengungkapkan bahwa program itu tak luput dari berbagai tantangan. Namun, dalam proyek percontohan ini Pemprov Kaltim tetap optimis dalam penyaluran insentif RBF FCPF-CF untuk pemerintah desa dan kelompok terkait.
Arnains menjelaskan bahwa proses pencairan dana intensif ini memakan waktu cukup lama. Hal ini dimulai sejak tahun 2015 ketika Kaltim diangkat sebagai pemegang proyek carbon.
“Di kaltim dana intensif yang diterima ini berdasarkan kinerja. Artinya, Kaltim menerima dana insentif karena telah menjaga atau melestarikan hutan yang bisa menambah cadangan karbon,” katanya.
Dengan komitmen melalui program FCPF-CF, Pemprov Kaltim akan terus berupaya menjaga kelestarian hutan dan meningkatkan cadangan karbon. Selain itu, komitmen ini juga akan diwujudkan melalui berbagai program lainnya.
Pada tahun 2024, Pemprov Kaltim berencana melakukan sosialisasi ke desa-desa untuk melaksanakan program FCPF-CF. Tujuannya, memastikan bahwa komitmen ini sesuai dengan program kerja dan berjalan dengan lancar.
“Target kami pada 2024 akan melakukan sosialisasi ke desa-desa untuk melaksanakan program FCPF-CF ini agar sesuai dengan komitmen program kerja dan berjalan lancar,” pungkasnya.
Keberhasilan Kaltim dalam mencapai target penurunan emisi karbon memberikan dampak positif terhadap upaya pelestarian lingkungan di wilayah tersebut.