Samarinda,Natmed.id – Kota Samarinda mengukuhkan dirinya sebagai pelopor penanggulangan stunting di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).
Hal ini ditandai dengan suksesnya rembuk stunting tingkat kota yang digelar di Ballroom Five Premier Samarinda, Kamis (7/3/2024).
Wakil Wali Kota Samarinda Rusmadi Wongso mengapresiasi kegiatan tersebut. “Apresiasi besar untuk pelaksanaan rembuk ini sebelum dilakukannya Musrenbang Kota Samarinda,” ujarnya.
Apresiasi itu karena keberhasilan rembuk tingkat kota telah mencapai tahap yang signifikan dalam upaya penanggulangan stunting. Harapannya, hasil dari rembuk tersebut akan tercermin dalam rencana kerja pemerintah daerah (RKPD) tahun 2025.
“Namun, tanpa dukungan anggaran dan pengakuan resmi di Musrenbang, upaya ini mungkin akan sia-sia,” ungkapnya.
Politikus dari PDI Perjuangan ini menekankan perlunya fokus pada dua jenis intervensi dalam mengatasi stunting. Pertama, intervensi spesifik yang menargetkan masalah kesehatan individu dan keluarga.
Kemudian, intervensi sensitif yang ditujukan untuk anak-anak, perempuan, calon pengantin, dan ibu hamil.
“Diperlukan pendekatan holistik yang melibatkan berbagai pihak. Termasuk OPD, organisasi masyarakat, perguruan tinggi, swasta, dan organisasi profesi untuk mencapai target penurunan angka stunting yang ditetapkan oleh pusat,” jelas Rusmadi.
Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya kerja sama lintas sektor dan sinergi untuk mencapai tujuan bersama dalam menurunkan kasus stunting di Kota Samarinda.
“Dengan upaya yang terstruktur dan kolaboratif diharapkan kita bisa meraih hasil yang signifikan dalam penurunan angka stunting di Kota Samarinda,” tutupnya.