Samarinda, Natmed – Pemerintah Provinsi Kaltim menjamin stok bahan pangan sampai 2,9 bulan ke depan masih terkendali.
Demikian disampaikan Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi (Disperindagkop) dan UKM Provinsi Kaltim HM Yadi Robyan Noor.
Dia mengatakan guna mengantisipasi kemungkinan perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) akibat masih tingginya angka tambahan kasus positif Covid-19, Pemprov Kaltim dilaporkan masih cukup aman.
“Rata-rata stok bahan pangan pokok kita cukup aman hingga 2,9 bulan ke depan,” kata Roby, Minggu (18/7/2021).
Karena itu, mantan Kepala Biro Humas Setda Provinsi Kaltim itu mengimbau agar masyarakat tetap tenang, tidak panik dan selalu bijak saat berbelanja. Roby juga memastikan persediaan bahan pangan cukup termasuk menjelang perayaan Iduladha tahun ini.
Diakui Roby dengan adanya pembatasan kegiatan dalam PPKM Mikro diperketat dan PPKM Darurat di Bontang, Balikpapan dan Berau, diprediksi peningkatan belanja masyarakat saat Iduladha hanya sekitar 10-20 persen. Sedangkan tahun lalu kenaikan belanja masyarakat berkisar 40-60 persen.
Dijelaskan Roby pihaknya juga terus melakukan koordinasi dengan jajaran Kementerian Perdagangan. Beberapa poin yang perlu menjadi catatan agar daerah bisa tetap menjaga ketersediaan dan menjaga keseimbangan harga serta mencegah terjadinya disparitas yang terlampau tinggi.
Mengantisipasi hal itu, pemantauan stok dan harga terus dilakukan di sejumlah pasar di Kaltim. Di Samarinda pemantauan dilakukan di Pasar Segiri, Pasar Pagi, Sungai Dama, Merdeka, Kedondong dan Pasar Rahmat. Di Balikpapan pemantauan dilakukan di Pasar Pandansari, Klandasan, Kebun Sayur, dan Pasar Inpres. Di Penajam Paser Utara pemantauan dilakukan di Pasar Penajam.
Pemantauan juga dilakukan ke Pasar Senaken di Paser, Pasar Rawa Indah di Bontang, Pasar Tangga Arung di Kutai Kartanegara, Pasar Jaras di Kutai Barat, Pasar Ujoh Bilang di Mahakam Ulu, Pasar Sangatta di Kutai Timur dan Pasar Sanggam Adji Dilayas di Berau.
Sementara itu Disperindagkop dan UKM Kaltim selalu berkoordinasi dengan Disperindagkop kabupaten dan kota.
Sesuai arahan pusat, kebutuhan pokok yang harus benar-benar diantisipasi ketersediaannya meliputi beras, gula pasir, telur, daging ayam, daging sapi dan minyak goreng.
“Pak Gubernur mengingatkan agar semua ketersediaan kebutuhan pangan harus kita antisipasi. Termasuk enam yang diarahkan pusat,” imbuh Roby.
Hingga 16 Juli 2021 dilaporkan stok beras di Kaltim berjumlah 127.315 ton (Bulog 10.330 ton dan Non Bulog 116.985 ton). Dengan tingkat kebutuhan 42.787 ton diperkirakan stok cukup hingga 3 bulan ke depan.
Berikutnya stok gula pasir 26.751 ton, kebutuhan 6.812 ton, ketahanan kurang lebih 3 bulan. Minyak goreng stok 15.479 ton, kebutuhan 3.762 ton dan ketahanan kurang lebih 4 bulan.
Telur stok 8.892 ton, kebutuhan 2.381 ton dan ketahanan kurang lebih 3 bulan. Daging sapi stok 4.977 ton, kebutuhan 2.152 ton dan ketahanan sekitar 2,5 bulan. Daging ayam stok 13.467 ton, kebutuhan 17.545 ton dan ketahanan hanya sekitar 0,8 bulan.
Untuk mengantisipasi ketersediaan daging ayam ini, Roby menambahkan pihaknya telah meminta kepada pemasok untuk menambah stok daging ayam mereka di pasar.
Roby juga menyinggung kemungkinan sudah diterimanya berbagai dana stimulan yang diberikan pusat untuk membantu masyarakat terdampak pandemi Covid-19.
“Jadi masyarakat tidak perlu berbelanja berlebihan apalagi sampai panic buying begitu, karena stok kita masih cukup aman,” tegas Roby yang juga cukup lama memimpin BKD Kaltim itu.
Sementara terkait kemungkinan kenaikan harga menjelang Iduladha, Roby mengatakan hal itu bisa terjadi karena tingginya permintaan akan memicu kenaikan harga.
“Kami akan terus pantau. Jika ada kenaikan harga dua hari berturut-turut, kita akan intervensi dengan langsung turun ke lapangan bersama distributor. Kita akan jaga agar harga tetap stabil dan kembali,” tandasnya.