Kutim,Natmed.id – Memasuki bulan Juli 2023, proyek pembangunan multi years belum ada tanda-tanda pengerjaan fisik oleh Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Pemkab Kutim). Hal ini menjadi pertanyaan Anggota DPRD Kutim Faizal Rachman.
Faizal mengatakan, program multi years dengan nilai anggaran sebesar Rp1 triliun lebih seharusnya sudah mulai dikerjakan sejak awal tahun, sebab wacana program multi years sudah diusulkan dari tahun 2022 lalu.
Pemerintah pusat melalui, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mengijinkan pada pemerintah daerah untuk melakukan pelelangan diakhir tahun untuk proyek-proyek raksasa, sehingga di tahun anggaran berikutnya tinggal pelaksanaan pembangunan fisik.
“Semestinya akhir tahun sudah lelang, sehingga pada awal Januari 2023 langsung pengerjaan fisik tapi sekarang bukti di lapangan untuk multi years Kutim masih belum kelihatan,” ujarnya, Senin (17/7/2023).
Bahkan ia mengaku telah mendesak Pemkab Kutim untuk mengeksekusi pengerjaan sejak bulan tiga 2023 lalu, namun desakan tersebut tidak direspon dengan baik. Terbukti hingga sekarang pengerjaan proyek multi years masih nihil.
“Saya sudah sampaikan langsung pada Bupati Kutim dalam rapat paripurna untuk segera jalan multi years ini, tapi apa daya jika mereka geraknya lambat,” tuturnya.
Politisi PDIP itu mengatakan pihaknya tidak mengetahui secara jelas penyebab keterlambatan ini, sebab pihaknya telah menyiapkan anggaran untuk program pembangunannya.
“Kami kecewa, kemarin mereka pertahankan untuk bisa program multi years, sudah dikasih anggaran tapi giliran pekerjaan seperti ini teknisnya,” tuturnya dengan penuh kecewa.
Pasalnya, kata Faizal mengingat waktu anggaran 2023 menyisakan 5 bulan lagi. Untuk itu ia mendesak agar pemerintah bergerak cepat pelaksanaan program multi years tersebut untuk menghindari sisa lebih anggaran tahun ini.
“Sementara waktu tahun ini tinggal beberapa bulan lagi, mau nunggu sampai kapan pelaksanaannya,” tanyanya.