Samarinda, Natmed.id – Angka partisipasi pemilih dalam perhelatan pemilihan kepala daerah (pilkada) di Kalimantan Timur (Kaltim) mengalami lonjakan.
Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim Akmal Malik menyatakan bahwa hal ini merupakan salah satu indikator meningkatnya kesadaran warga terhadap politik.
Menurutnya, kesadaran tersebut tidak lepas dari peran media massa dalam menyampaikan informasi terkait pilkada. Mulai dari figur calon kepala daerah, visi-misi mereka, tahapan yang berlangsung, pentingnya warga menggunakan hak pilih, dan sebagainya.
Oleh karena itu, Akmal Malik secara khusus menggelar silaturahmi dengan insan media di VVIP Room Rumah Jabatan Gubernur, Jumat (29/11/2024).
Dalam suasana pertemuan yang berlangsung akrab dan hangat, ia memberikan apresiasi kepada media yang berhasil membawa demokrasi di Kaltim “naik kelas“.
“Partisipasi kita dulu hanya 58 persen, sekarang alhamdulillah menjadi 67,9 persen. Peningkatan 9,9 persen ini luar biasa. Kami yakin ini hasil dari gencarnya teman-teman media menginformasikan apa yang terjadi di Kalimantan Timur,” ujar Akmal penuh semangat.
Pertemuan yang lebih banyak untuk berdiskusi itu, ia menegaskan betapa krusialnya peran media sebagai penghubung antara pemerintah dan masyarakat.
Lonjakan partisipasi pemilih, menurutnya, tak hanya menjadi bukti keberhasilan demokrasi. Tetapi, juga mencerminkan meningkatnya legitimasi bagi pemimpin yang terpilih.
“Semakin banyak partisipasi, semakin kuat legitimasi kepemimpinan. Dengan begitu, formulasi kebijakan ke depan akan jauh lebih baik,” ungkap Akmal.
Pujian ini menjadi bentuk penghargaan atas kontribusi semua jenis media, mulai dari cetak, elektronik, hingga media sosial, yang dinilai mampu membawa isu-isu strategis lebih dekat ke masyarakat.
Namun, di balik euforia keberhasilan demokrasi, Akmal mengingatkan masih banyak pekerjaan rumah yang harus dituntaskan.
Ia menyebutkan isu-isu strategis seperti pengelolaan beasiswa, transformasi ekonomi dan pengembangan pariwisata sebagai prioritas yang membutuhkan perhatian serius.
Tak hanya itu, ia menyoroti pentingnya perencanaan yang matang, terukur dan konkret dalam setiap kebijakan pemerintah.
“Kalau perencanaan tidak tangible (nyata) dan tidak ada ukuran jelas, gejolak di masyarakat pasti akan muncul. Kepastian adalah kunci untuk menjawab harapan mereka,” tegasnya.
Akmal juga memastikan proses transisi kepemimpinan pascapilkada akan berjalan lancar dengan koordinasi penuh bersama KPU Kaltim dan para pemangku kepentingan terkait.
Mengakhiri pertemuan, Akmal mengucapkan terima kasih kepada media atas kerja kerasnya mengawal proses demokrasi di Kaltim.
Ia berharap sinergi ini terus berlanjut untuk membawa perubahan positif bagi seluruh masyarakat. “Banyak PR yang menanti. Tapi, jika kita terus bersama-sama, masa depan Kalimantan Timur akan jauh lebih cerah,” tutupnya.