Jakarta, Natmed.id – Pangsa pasar industri perbankan syariah nasional beberapa tahun balakangan ini terus meningkat dan telah menyentuh angka 7 persen.
Namun demikian, minat nasabah terhadap pembiayaan produktif perbankan syariah, termasuk literasi digital masih perlu ditingkatkan untuk mewujudkan transformasi digital inklusi keuangan syariah.
Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi, pada pembukaan Bulan Pembiayaan Syariah (BPS) 2023, pada Senin 2 Oktober 2023 mengaku ekonomi dan keuangan syariah turut berkontribusi dalam mengakselerasi momentum pemulihan ekonomi nasional.
“Untuk itu, dukungan pembiayaan syariah yang mencakup pembiayaan perbankan dan non-perbankan syariah, perlu terus didorong dengan skala yang lebih besar utamanya kepada pelaku usaha,”ungkap Friderica.
Sebagai wujud komitmen tersebut, Bank Indonesia bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), dan Badan Wakaf Indonesia (BWI) menyelenggarakan BPS 2023, untuk memacu peningkatan pembiayaan komersial dan sosial syariah di Indonesia.
Hal ini sebagai rangkaian kegiatan Bulan Pembiayaan Syariah dengan mengangkat tema “Mendorong Peningkatan Pembiayaan Syariah melalui Inovasi Produk Keuangan Syariah untuk Mewujudkan Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan”.