Jombang, Natmed.id – Wakil Ketua Fraksi PKB DPRD Kabupaten Jombang Kartiyono melihat postur belanja APBD tahun 2022 masih terjadi ketimpangan sangat mencolok serta tidak seimbang antara belanja operasi dan belanja modal.
Dimana prioritas anggaran tahun 2022 untuk responsif Covid-19 serta berbagai macam dampaknya.
“Sejatinya perlu difokuskan adalah penggunaan anggaran pada belanja modal, karena hal ini bisa dijadikan sebagai pengungkit pertumbuhan ekonomi dalam masa transisi,” ungkap Mas Yon sapaan akrabnya saat dihubungi Natmed.id, Rabu (29/9/2021).
Lebih lanjut Mas Yon melihat kenyataan pada postur belanja operasi APBD tahun 2022 adalah Sebesar 72,1% atau sebesar Rp 1.669.234.510.000. Sedangkan belanja modal hanya mencapai 5,85% dari total APBD atau sebesar Rp 135.312.668.157.
Lebih menyedihkan lagi, yang dibelanjakan untuk jalan, jaringan dan irigasi hanya 0,95% dari total APBD atau sebesar Rp 21.543.152.667.
Menurut Mas Yon, melihat persentase anggaran belanja tersebut masih sangat jauh dari keberpihakan anggaran untuk kepentingan ekonomi dan kesejahteraan rakyat.
Mas Yon juga mempertanyakan keseriusan pemerintah daerah dalam mendongkrak pendapatan asli daerah (PAD). Menurutnya, keberadaan BUMD selain PT Bank Jombang masih belum mampu berkontribusi signifikan untuk mendulang PAD.
“Belum lagi PAD dari pajak dan retribusi daerah juga belum maksimal ini akibat dari banyak faktor, salah satunya penegakan perda terkait sangat lemah, tata kelola, manajemen sumber pajak dan retribusi sangat amburadul,” tandasnya.