Samarinda, Natmed.id – Jalur Sotek–Bongan dipastikan bakal menjadi akses strategis menuju Ibu Kota Nusantara (IKN). Gubernur Kalimantan Timur Rudy Mas’ud menyebut jalan ini mampu memangkas jarak tempuh masyarakat Kutai Barat (Kubar) dan Mahakam Ulu (Mahulu) hingga 80 persen.
“Kalau dari Kubar ke Samarinda jaraknya 350 kilometer, ditambah lagi ke IKN 150 kilometer, jadi 500 kilometer. Tapi kalau langsung masuk lewat Sotek, hanya 103 kilometer. Artinya bisa berhemat hampir 80 persen perjalanan,” tegas Rudy usai Rapat Paripurna ke-36 DPRD Kaltim, Selasa 22 September 2025.
Pernyataan itu disampaikan Rudy setelah melakukan kunjungan kerja (kunker) ke wilayah selatan Kaltim pada 17–19 September 2025. Selama tiga hari, ia memulai agenda dari Balikpapan dengan pencanangan taat pajak di Dome, peluncuran aplikasi Simpator Gemas, hingga penyerahan simbolis Program Jospol 3. Gubernur juga meninjau SMP IT Istiqomah sebelum bergerak ke Penajam Paser Utara (PPU) dan Kabupaten Paser.
Fokus utamanya ialah meninjau ruas Sotek–Bongan–Kubar sebagai akses alternatif ke IKN. Karena kondisi medan berat, seluruh rombongan diwajibkan memakai kendaraan 4×4 dengan pendampingan Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) menggunakan komunikasi radio.
Rudy mengakui, kondisi jalan di selatan relatif lebih baik dibandingkan bagian utara dan barat Kaltim. Ia menyoroti kerusakan parah di sejumlah jalur nasional.
“Alhamdulillah untuk jalur PPU sampai ke Paser jauh lebih memadai. Sementara di utara dan barat kondisinya cukup parah, mulai dari Samarinda menuju Bontang, Kukar, Kutim hingga Berau,” jelasnya.
Ia menambahkan, Pemprov Kaltim terus berkoordinasi dengan BPJN agar jalan-jalan yang hampir putus bisa segera diperbaiki. “Supaya distribusi barang, jasa, dan logistik tidak terganggu,” katanya.
Menurut Rudy, percepatan perbaikan infrastruktur, terutama jalur Sotek–Bongan, membutuhkan sinergi semua pihak. “Pemerintah provinsi tentu akan terus mendorong. Tapi kami juga berharap dukungan masyarakat dan DPRD agar percepatan bisa berjalan maksimal, khususnya akses strategis menuju IKN,” ucapnya.
Gubernur menilai jalur Sotek–Bongan bukan sekadar jalan pintas, melainkan solusi strategis yang membuka isolasi wilayah pedalaman.
“Jalan ini akan mempercepat mobilitas warga Kubar dan Mahulu, menghemat biaya, waktu, energi, sekaligus memperkuat konektivitas ke IKN,” tegasnya.
Rudy optimistis jalur itu akan membawa manfaat nyata. “Kalau jalan ini terealisasi dengan baik, masyarakat akan langsung merasakannya,” pungkasnya.