Samarinda, Natmed.id – Mengingat peristiwa yang terjadi di Lapas Kelas I Tangerang, Rabu (8/9/2021), Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Samarinda yang berlokasi di Jalan Padat Karya (Bayur) Sempaja Utara Kecamatan Samarinda Utara menggelar simulasi kebakaran, Kamis (16/9/2021).
Kepala Lapas Narkotika Muhammad Iksan mengatakan kegiatan kali ini diikuti 100 pegawai. Ini merupakan latihan pertama. Harapannya, ketika terjadi kebakaran setidaknya ada penanganan awal.
“Ketika ada api, kita sudah tahu cara untuk memadamkan api itu. Maka dari itu hari ini kita melakukan simulasi kebakaran,” ungkapnya.
Petugas Lapas Narkotika Samarinda sangat antusias mengikuti pelatihan ini.
“Alhamdulilah kalau menurut saya bagus dan mereka sangat bersemangat,” ucapnya.
Iksan juga menerangkan, simulasi ini hasil kerja sama Lapas Narkotika dengan Damkar Samarinda.
“Sebenarnya kita bukan mengacu saat kejadian Lapas Tangerang, cuma kita ingin apabila Lapas Narkotika ini terjadi kebakaran, jajaran kita bisa memadamkan api,” ucapnya.
Simulasi kebakaran yang diberikan Damkar Samarinda mengikuti SOP (standar operasional prosedur).
“Jadi tidak hanya memadamkan api, kita juga ada SOP memadamkan api itu seperti apa,” kata Iksan.
Pihaknya juga menyediakan 10 apar yang ditaruh di 10 titik. Petugas Damkar Samarinda menyampaikan ke Lapas Narkotika agar dapat menambah apar menjadi 15 apar.
“Ada 10 apar dan ditaruh di 10 titik, tadi disampaikan sama petugas Damkar, kalau bisa ditambah jadi 15 apar. Mudah-mudahan besok sudah terpenuhi. Yang penting mereka tahu teknik pemadaman. Apar banyak percuma kalau tidak tahu tekniknya,” tuturnya.
Tidak hanya itu, Lapas Narkotika Samarinda juga bekerja sama dengan PLN, dan gardu PLN yang ada di Lapas Narkotika Samarinda ini sudah memenuhi syarat dan standar.
“Agar tidak terjadi korsleting listrik, kita kerja sama dengan PLN. Tadi juga sudah dicek bahwa gardu PLN yang ada di Lapas ini sudah memenuhi syarat dan standar,” ucapnya.
Untuk evakuasi kebakaran warga binaan pemasyarakatan (WBP) akan sesuai dengan SOP yang ada. Harapannya kejadian yang terjadi di Lapas Kelas I Tangerang itu menjadi pembelajaran untuk Lapas Narkotika Samarinda.
“Jangan sampai terjadi lah,” pungkasnya.