Reporter: Emmi – Editor: Redaksi
Bontang, Natmed.id – Berbagai hal dilakukan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Bontang pada masa pembelajaran di tengah pandemi Covid-19. Salah satunya pemberian lembar kerja siswa (LKS) yang disusun oleh guru-guru di Kota Taman.
Pemberian LKS tersebut lebih memudahkan orang tua dalam pembelajaran jarak jauh (PJJ). Karena alasan tersebut Disdikbud Bontang akan kembali melanjutkan program LKS tersebut untuk semester 2.
Koordinasi pun terus dilakukan bersama para guru tingkat sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) dan tim penyusun LKS. Kelanjutan LKS untuk semester II.
“Kami melanjutkan pembahasan LKS untuk SD kelas bawah, yaitu kelas 1-3. Tiap kelas ada 16 guru yang akan menyusun LKS,” ungkap Kepala Bidang Pendidikan Dasar Disdikbud Bontang, Saparudin di Aula Autis Center Bontang, Rabu (7/10/2020).
Diketahui sebelumnya bahwa pemberian LKS pada semester I hanya diperuntukkan bagi siswa-siswi yang tidak memiliki handphone android, dan hanya untuk kelas 4-6 untuk tingkat SD.
Dikatakan Sapar, sapaan karibnya bahwa untuk pembahasan LKS tingkat SMP telah terbentuk, kini akan membahas bagi kelas bawah yakni kelas 1-3.
“Berbeda dari tim SMP yang sudah dibentuk, tim SD kelas bawah lebih kompleks,” jelasnya.
Dari daftar yang hadir, sebanyak 40 guru yang datang dari 49 guru yang diundang. Nantinya mereka akan tergabung dalam tim penyusun LKS untuk tingkat SD.
Sementara itu, Kasi Kurikulum, Disdikbud Bontang, Ani Mariani mengungkapkan bahwa nantinya satu LKS terdiri dari empat mata pelajaran yaitu PPKN, Bahasa Indonesia, Matematika dan Seni Budaya dan Prakarya (SBBP).
“Satu LKS terdiri dari 280 lembar, satu sub tema atau satu guru menulis maksimal 18 lembar minimal 12 lembar. Sedangkan isinya berisi materi ayo membaca, ayo mengamati, sesuai yang kami ajarkan di lapangan,” terang Ani.
Lanjutnya lebih jauh, sebanyak empat tema yang akan disusun yaitu dari tema 5 sampai tema 8. Satu tema terdiri dari empat sub tema, nantinya satu guru diberi tugas menyusun satu sub tema.
“Jadi dalam satu tema ada empat sub tema, maka masing-masing guru akan menulis satu sub tema. Sedangkan kelas bawah sendiri ada tiga kelas yaitu kelas 1-3,” tuturnya.