Kutai Timur,Natmed.id- Hingga saat ini sektor pertambangan dan perkebunan sawit masih menjadi sumber utama pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Kutai Timur (Kutim).
Yuli Sa’pang, Anggota Komisi D DPRD Kutim mengusulkan agar PAD kabupaten ini tidak hanya bergantung pada sektor pertambangan dan sektor perkebunan.
“Selain dua sektor ini, Kutim memiliki potensi untuk meningkatkan PAD dari sektor pariwisata,” ungkap Yuli ketika ditemui di Kantor DPRD Kutim, Kawasan Bukit Pelangi, Sangatta, Rabu (8/6/2022).
Menurutnya pemerintah tidak bisa bergantung terus menerus dengan sektor pertambangan dan perkebunan sawit. Dikarenakan kedua sektor tersebut suatu saat akan habis, khusunya tambang batu bara.
“Sektor pariwisata sangat berpotensi untuk peningkatan sumber PAD. Hal ini dikarenakan hampir setiap kecamatan di Kutim memiliki destinasi wisata yang unik dan beraneka ragam,” jelasnya.
Selain membantu peningkatan PAD, dengan menghidupkan sektor pariwisata maka masyarakat pun akan ikut mendapatkan dampak positifnya.
“Misalnya di Sangatta ada Teluk Lombok, itu bisa dikelola dengan menyiapkan infrastruktur dan fasilitas lainnya,” terangnya.
UMKM pun dapat mengalami perkembangan lebih baik, sehingga perpajakan dari sektor pariwisata dapat dihidupkan kembali.
Oleh karena itu, Yuli berharap kepada pemerintah untuk tidak memandang sebelah mata dalam penganggaran untuk kemajuan sektor pariwisata.
“Meskipun ada organisasi perangkat daerah (OPD) yang harus diprioritaskan seperti Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan, namun tidak mengecualikan OPD yang menangani sektor pariwisata,” tandas
Yuli.
Maka pihaknya bersama Komisi D DPRD Kutim akan melihat dan mengevaluasi komposisi anggaran OPD yang sesuai dengan bidangnya.