Samarinda, Natmed.id – Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Akmal Malik menekankan pentingnya sikap terbuka dan penerimaan terhadap kritik. Menurutnya, kritik adalah vitamin bagi pemerintah dalam membangun demokrasi yang sehat.
“Demokrasi itu membutuhkan kritik dan kritik akan menjadi vitamin bagi kami pemerintah,” ujar Akmal saat audensi dengan jajaran Kaltim Post Group (KPG) di Rumah Jabatan Gubernur Kaltim.
Dalam pertemuan tersebut, Akmal yang juga Dirjen Otonomi Daerah di Kementerian Dalam Negeri menggarisbawahi peran media massa sebagai pilar penting dalam demokrasi. Ia menegaskan perlunya membangun simbiosis mutualisme dengan media untuk memperkuat demokrasi di Kaltim.
“Sebagai pejabat publik, kita harus melapor kepada publik. Karena yang kita layani adalah publik. Kalau pejabat publik tidak berani, ya susah. Pemerintah bukan private sector yang harus bertanggung jawab ke komisaris,” terangnya.
“Terbuka, tapi bukan harus telanjang ya. Publik berhak tahu, karena kita menggunakan amanah publik. Tolong beritahu, tidak boleh ada yang ditutup-tutupi. Pilihannya ada dua, Anda menyampaikan dengan framing Anda atau Anda membiarkan mereka membuat framing sendiri,” tambahnya.
Dalam upaya memperkuat hubungan dengan media massa di Kaltim, Pj Gubernur Akmal merencanakan kegiatan coffee morning bulanan bersama wartawan. Para awak media juga diundang dalam kegiatan Pj Gubernur di Samarinda dan luar kota.
Direktur KPG, Erwin D Nugroho, menyatakan kesiapan untuk melanjutkan kerja sama dengan Pemprov Kaltim. Ia menyoroti perkembangan KPG sebagai media multi-platform, mencakup cetak, radio, televisi, dan media online.
Hadir dalam audensi tersebut Pemimpin Redaksi Kaltim Post Romdhani, Kepala Biro Kaltim Post Samarinda Dwito, Huseini Labib dari Biro Adpim, dan Sukmawati dari Diskominfo Kaltim.
Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik menunjukkan komitmen kuat terhadap transparansi dan keterbukaan dalam pemerintahan. Ia menyatakan peran vital media dalam demokrasi dan mengundang partisipasi aktif dari media dalam melaporkan pemerintahan.