Samarinda, Natmed.id – Fuad Fakhruddin menyebut pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) bisa jadi salah satu motif kebijakan pemerintah pusat terhadap kenaikan bahan bakar minyak (BBM).
“Kita ketahui pemerintah dengan semangatnya untuk fokus pembangunan di IKN dan itu akan dimulai pada 2023. Mungkin ada motif seperti itu cuma kita tidak tahu,” kata Fuad, Selasa (6/9/2022).
Fuad mengaku dirinya memang tidak tahu terkait perhitungan dalam pengambilan kebijakan kenaikan harga BBM tersebut, apakah memang benar yang dikatakan pemerintah yaitu membebani APBN atau ada faktor lain yakni pembangunan IKN.
“Hanya saja pemerintah menyampaikan bahwa negara itu terbebani dengan subsidi yang begitu besar dan subsidi itu tidak digunakan oleh masyarakat yang notabene di level ke bawah,” tuturnya.
“Jadi subsidi itu banyak dinikmati level atas kata pemerintah, padahal dengan kenaikan BBM akan menaikkan inflasi juga. Tentu akan mengganggu ekonomi pastinya,” sambungnya.
Ia menyayangkan, saat ini pasca pandemi Covid-19 geliat ekonomi masih belum optimal. Kenaikan harga BBM tentu akan mengganggu perekonomian masyarakat yang baru kembali merangkak.
“Dengan pulihnya pasca Covid-19 ini masyarakat sudah memulai usaha lagi, tapi dengan kenaikan seperti ini tentu kan hitungan yang kemarin dimungkinkan ada keuntungan jadi tidak didapat,” urainya.
Ia pun meminta pemerintah agar tidak menutup mata dan telinga dalam mendengar aspirasi masyarakat. Masyarakat juga diminta agar tidak panik karena kebijakan tersebut sudah terjadi dan sudah diumumkan oleh pemerintah sendiri.
“Mudah-mudahan ke depannya melalui lobi-lobi di elit tingkat tinggi atau di pusat tentunya kita masyarakat daerah ini berharap supaya tidak terjadi kenaikan dan mudah-mudahan suara dari kita ini tersampaikan,” harapnya.