National Media Nusantara
Diskominfo Kukar

Kembang Janggut Tagih Janji Pemerataan Akses Digital

Teks: Staf Pemberdayaan Masyarakat Desa Kecamatan Kembang Janggut, Hasan Alwi

Kukar, Natmed.id – Di tengah gencarnya pembangunan infrastruktur digital nasional, Kecamatan Kembang Janggut di Kabupaten Kutai Kartanegara masih bergelut dengan keterbatasan akses internet.

Wilayah dengan 11 desa ini masih dikategorikan sebagai blank spot signal. Akibatnya, warga kesulitan mengakses layanan daring yang menjadi kebutuhan dasar masa kini.

Pihak Kecamatan Kembang Janggut pun angkat suara. Mereka menagih komitmen pemerataan akses digital yang dijanjikan pemerintah pusat melalui berbagai program strategis, seperti pembangunan menara Base Transceiver Station (BTS).

“Sudah kami ajukan permintaan kepada penyedia layanan telekomunikasi, tapi sampai sekarang belum ada solusi nyata,” ujar Hasan Alwi, Staf Pemberdayaan Masyarakat Desa Kecamatan Kembang Janggut, Rabu, 30 April 2025.

Menurutnya, keterbatasan sinyal internet telah berdampak langsung terhadap kualitas hidup warga. Sektor pendidikan, pelayanan publik, dan perekonomian lokal mengalami stagnasi karena belum tersentuh infrastruktur telekomunikasi yang memadai.

“Anak-anak sulit belajar daring, pelaku UMKM juga tidak bisa memasarkan produk secara digital. Jadi, kami kesulitan mempromosikan semuanya itu,” tambahnya.

Wilayah Kecamatan Kembang Janggut secara geografis memang cukup menantang. Lokasinya terpisah oleh aliran Sungai Belayan dan dikelilingi hutan lebat.

Untuk mengakses ke beberapa desa lain di sekitarnya hanya bisa dijangkau lewat jalur air. Topografi ini menyulitkan percepatan pembangunan jaringan telekomunikasi berbasis darat.

Hasan juga menyoroti dampak sosial dari ketimpangan digital tersebut. Banyak generasi muda Kembang Janggut yang telah menempuh pendidikan tinggi di luar daerah, memilih menetap di kota. Alasannya, kondisi desa mereka belum mendukung secara infrastruktur digital.

“Memang banyak anak-anak muda di sini yang bersekolah di luar daerah dan sudah menjadi sarjana, kebanyakan bekerja dan menetap di luar daerah,” ucapnya.

Padahal, pemerintah pusat melalui Kementerian Kominfo telah mencanangkan pembangunan digital yang merata hingga pelosok.

Namun, realitas di Kembang Janggut menunjukkan masih adanya ketimpangan yang harus segera dijembatani.

Pihak kecamatan terus berupaya membuka komunikasi dengan pihak terkait, termasuk penyedia jaringan dan pemerintah kabupaten.

Tujuannya mendorong penambahan infrastruktur BTS di desa-desa yang belum terjangkau.

Hasan berharap agar pemerintah daerah memperkuat advokasi agar aspirasi warga Kembang Janggut mendapat perhatian lebih dari pemerintah pusat.

“Supaya anak-anak kami bisa belajar dengan layak, pelaku usaha bisa terhubung dengan pasar, dan masyarakat kami bisa mendapat layanan publik yang setara dengan daerah lain,” pungkasnya. (Adv)

Related posts

5 Desa di Loa Kulu Terendam Banjir, Bantuan Logistik Terus Mengalir

Aminah

Taman eks Tanjong Ikon Baru Tenggarong Pikat Warga Kaltim

Ellysa Fitri

Edi Damansyah Dorong Kemitraan Aktif KNPI dengan Pemerintah

Aminah

You cannot copy content of this page