
Samarinda, Natmed.id – Anggota Komisi IV DPRD Kalimantan Timur (Kaltim) Agus Aras menyoroti minimnya sarana dan prasarana kesehatan di sejumlah wilayah provinsi tersebut. Kondisi ini terutama terjadi di daerah-daerah terpencil yang memiliki jarak antarkecamatan cukup jauh.
Agus menegaskan bahwa keterbatasan infrastruktur dan tenaga medis menjadi tantangan nyata yang perlu segera diatasi.
Upaya ini diharapkan lebih menjamin akses layanan kesehatan yang adil dan merata bagi masyarakat.
“Luas wilayah di Kaltim ini sangat memengaruhi distribusi fasilitas kesehatan. Ada daerah-daerah yang memang cukup berjauhan, dan ini berdampak pada keterjangkauan layanan medis,” ujarnya, Senin, 7 April 2025.
Meski pemerintah telah berupaya membangun fasilitas secara bertahap, namun DPRD tetap memiliki peran penting. Terutama, untuk terus mendorong dan mengawal alokasi anggaran serta pelaksanaan program prioritas sektor kesehatan.
“Kami di DPR tentu akan terus support, terutama dalam memastikan ketersediaan sarana dan prasarana. Masih ada beberapa wilayah yang harus menjadi perhatian, termasuk di Kabupaten Berau yang hari ini juga masih terbatas,” jelasnya.
Selain infrastruktur, Agus Aras juga menekankan pentingnya ketersediaan tenaga medis, khususnya dokter. Ia menyebut bahwa jumlah dokter di Kaltim masih belum ideal, terutama di wilayah-wilayah yang jauh dari pusat kota.
“Tentu kita semua tahu, tenaga dokter masih sangat terbatas. Karena itu, kami mendorong agar pemerintah provinsi maupun kabupaten/kota bisa menyiapkan strategi jangka panjang, misalnya dengan memberdayakan putra-putri daerah untuk mengenyam pendidikan di bidang kesehatan,” jelasnya.
Politikus dari Dapil VI yang meliputi Kota Bontang, Kabupaten Kutim dan Kabupaten Berau itu mengapresiasi langkah Pemkab Kutim yang secara rutin memfasilitasi pendidikan anak-anak daerah di perguruan tinggi, khususnya jurusan kesehatan.
Agus, langkah seperti itu harus menjadi contoh bagi daerah lain untuk memperkuat kemandirian tenaga medis lokal.
“Kita ingin anak-anak dari daerah bisa didorong menempuh pendidikan kedokteran, sehingga ke depan, kebutuhan tenaga medis tidak lagi bergantung dari luar,” pungkasnya.
Agus menaruh harapan besar agar persoalan mendasar dalam pelayanan kesehatan bisa segera teratasi. Dengan demikian, seluruh masyarakat Kaltim, tak terkecuali yang berada di pelosok mendapatkan layanan yang layak dan manusiawi.