Samarinda, Natmed.id – Kafilah Sumatera Barat (Sumbar) menargetkan posisi lima besar di ajang Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional ke-30 yang digelar di Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim).
Untuk merealisasikannya, 56 qari dan qariah telah melakukan persiapan secara matang sebelum berangkat ke Samarinda. Mereka bersama 17 orang pendamping, 12 pelatih, seorang dokter, dan satu wartawan telah melalui empat kali Training Center (TC) dan karantina selama tiga hari di Padang, Sumbar.
Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat Pemerintah Provinsi (Kabiro Kesra Pemprov) Sumbar Al Amin menyatakan bahwa persiapan yang dilakukan telah maksimal. Mereka menargetkan prestasi lebih tinggi dibandingkan MTQ Nasional ke-29 di Kalimantan Selatan.
“Kami berharap minimal bisa mempertahankan posisi kelima atau bahkan bisa mencapai peringkat lebih tinggi lagi,” ujar Al Amin usai pawai taaruf menyambut pembukaan MTQ Nasional ke-30 di Samarinda, Kaltim.
Dalam pawai taaruf tersebut, kafilah Sumbar berhasil mencuri perhatian penonton, panitia maupun kafilah dari provinsi lain.
Mereka memamerkan pakaian adat pengantin khas Minangkabau, yaitu Anak Daro untuk mempelai perempuan dan Marapulai untuk mempelai laki-laki. Mobil yang dihiasi dengan ukiran khas Minangkabau menambah keindahan arak-arakan.
Sebagai provinsi yang dikenal dengan warisan budaya yang kaya, kalifah Sumbar juga menampilkan umbul-umbul dengan warna kuning, hitam, dan merah.
Umbul-umbul dengan warna tersebut merupakan lambang dari tiga luhak utama Sumbar, yaitu : Luhak Tanah Datar (kuning), Luhak 50 Kota (hitam), dan Luhak Agam (merah).
Al Amin menambahkan, Sumbar memiliki Masjid Raya Syekh Muhammad Khatib Al Minangkabawi yang menjadi kebanggaan masyarakat Minang.
Masjid ini merupakan salah satu dari tujuh masjid termegah di dunia. Nama yang disematkan di masjid itu untuk menghormati Syekh Muhammad Khatib, satu-satunya orang Indonesia yang pernah menjadi imam di Masjidil Haram. “Ini adalah bentuk penghargaan kepada sosok besar dari Sumatera Barat,” jelasnya.
Kekayaan budaya itu ikut dipamerkan di Samarinda saat pawai taaruf menyambut pembukaan MTQ Nasional ke-30.
Setelah melalui perjalanan hingga tiba di Kota Tepian, Al Amin memuji kebersihan kota tersebut dan keramahan masyarakatnya.
Ia berharap para peserta kafilah Sumbar dapat memberikan yang terbaik dalam ajang MTQ kali ini. Merea juga ingin mempersembahkan prestasi yang membanggakan bagi Sumbar.
Dengan persiapan matang dan semangat yang tinggi, kafilah Sumbar optimis menghadapi setiap cabang lomba dalam MTQ ke-30. Mulai dari tilawah, tafsir, hifzh, hingga seni baca Al-Quran.
Prestasi gemilang tentu menjadi target utama. Tetapi, pengalaman berharga dan silaturahmi antarkafilah dari seluruh Indonesia juga tak kalah pentingnya dalam ajang ini.